Senin 20 Sep 2010 04:19 WIB

Foke Minta Kaji Ulang Drainase Penyebab Banjir

Rep: muhamad fakhruddin/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meminta Dinas Pekerjaan DKI untuk mengkaji ulang secara menyeluruh titik-titik drainase yang kerap menimbulkan genangan dan banjir di Jakarta Selatan. Salah satunya, saluran air di Jalan Tarogong, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan yang kerap banjir akibat penyempitan saluran air tersebut.

Menurut Fauzi Bowo, saluran air yang melintasi kawasan Terogong banyak yang belum terkena program normalisasi sehingga saluran menjadi berkelok-kelok. Padahal, saluran air tersebut masih merupakan sub sistem dari Kali Grogol. “Di situ sering terjadi genangan,” kata Fauzi Bowo, Ahad (19/9)

Sebagian saluran air di situ, kata Fauzi, telah dilakukan normalisasi. Sedangkan lainnya masih bersifat alami. “Saya minta Dinas PU segera melakukan penelitian menyeluruh karena sub sistem ini seharusnya berfungsi,” kata Fauzi Bowo.

Menurutnya, volume saluran yang ada cukup besar. Sehingga saluran tersebut mestinya dapat berfungsi dengan baik. Sedangkan saluran yang berada di RT 15 dan RT 17, RW 06 tidak akan mampu menampung volume air dengan baik karena terjadi penyempitan saluran air. Akibatnya, aliran air meluap dan mengakibatkan genangan air.

Untuk memperlancar aliran air itu, rencananya saringan yang berada di dalam area Golf Pondok Indah akan ditarik keluar. Sehingga, jika terjadi penyumbatan pada saringan tersebut dapat segera diperbaiki. "Jadi tidak perlu masuk ke area golf lagi, karena itu bisa menghambat. Ini juga untuk kepentingan umum," ujar Fauzi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Ery Basworo, mengatakan tahun ini PU DKI menargetkan akan menyelesaikan 33 titik lokasi genangan air. Dengan rincian, Jakarta Pusat sebanyak 8 titik, Jakarta Utara sebanyak 6 titik, Jakarta Timur sebanyak 6 titik, Jakarta Selatan sebanyak 6 titik, dan Jakarta Barat sebanyak 7 titik. "Saat ini, rencana pengerjaan fisik 33 titik lokasi genangan tersebut masih dalam proses lelang," kata Ery.

Untuk pengerjaan 33 lokasi genangan air, Pemprov telah menganggarkan Rp 27 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) DKI Jakarta 2010. “Ditargetkan, akhir tahun 2010, proyek penanggulangan genangan air sudah rampung,” ujarnya.

Pengerjaan fisik yang akan dilakukan antara lain pembuatan saluran penghubung baru di lokasi genangan yang tidak memiliki saluran untuk mengalirkan air ke kali terdekat. Lalu akan dibangun pump gate untuk menghisap dan mendorong air dari saluran penghubung untuk dibuang kali. PU juga akan menormalisasi atau rehabilitasi saluran air dari sampah yang menutup aliran air, yang dapat mengakibatkan genangan air di jalan.

Selain mengerjakan proyek penanggulangan 33 lokasi genangan air, PU DKI juga akan mengerjakan pemeliharaan 33 saluran persilangan (crossing) yang ada di Jakarta. Dari 33 crossing, terdapat enam crossing yang menjadi prioritas untuk dinormalisasikan.

Yaitu, crossing di Jalan Ahmad Yani, JaLan DI Panjaitan depan kampus Institut Bisnis Nusantara, Jalan DI Panjaitan depan Patria Park Apartemen, Jalan MT Haryono di kawasan Kalibaru Timur, Jalan TB Simatupang depan gedung Aneka Tambang (Antam), dan Jalan Kebon Nanas. Dana yang dianggarkan sebesar Rp 33 miliar," kata Ery.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement