REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tindak kriminal pada Operasi Ketupat pada tahun 2010 di Jakarta Utara (Jakut) menurun dibanding tahun 2009 lalu. Tindak kriminal dari berbagai kasus tersebut menurun hingga 13 persen.
Pada operasi ketupat tahun ini jumlah tindak kriminal sebanyak 53 kasus. Jumlah itu lebih kecil dibanding tahun 2009 lalu yang berjumlah 61 kasus.
"Ini berarti pelaksanaan operasi ketupat selama 18 hari berjalan aman, tertib, dan lancar," kata Wakapolres Metro Jakut, AKBP K. Rahmadi, saat konferensi pers di kantornya, Selasa (21/9).
Rahmadi menyebutkan, untuk kasus pencurian kendaraan bermotor pada tahun ini sebanyak delapan kasus. Hal itu menurun sekitar 23 persen dibanding tahun lalu yang berjumlah 23 kasus. Begitupun penurunan pada jumlah kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan hingga tewas. Tahun lalu, jumlah korban meninggal saat operasi ketupat sebanyak 7 orang. Sedangkan operasi ketupat ini sebanyak 4 orang. "Secara umum gambaran kriminalitas menurun," jelasnya.
Namun, dari jumlah kriminalitas itu, yang terungkap hingga saat ini hanya sebanyak 37 kasus. Operasi Ketupat Jaya tersebut dilaksanakan mulai tanggal 3 hingga 20 September 2010. Operasi tersebut, menurut Rahmadi, merupakan operasi kegiatan kemanusiaan, yang melalui operasi cipta kondisi, narkoba, operasi dengan sasaran senjata tajam, dan kriminal di jalan (street crime).
Operasi tersebut, kata Rahmadi, dilakukan dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, dan tokoh-tokoh-tokoh agama. "Ini mempunyai dampak yang sangat positif dengan hasil ini yang seperti ini," jelasnya.