REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan dana penyelesaian genangan sebesar Rp 203,28 miliar. Alokasi anggaran ini untuk mengatasi 106 titik lokasi genangan air.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Tarjuki, mengatakan curah hujan di ibu kota cukup tinggi yakni mencapai rata-rata 50 milimeter per jam. “Angka ini cukup tinggi, paling tinggi di wilayah Selatan dan Timur. Karena curah hujan yang seharusnya turun untuk frekuensi lima hari menjadi hitungan jam saat ini. Ini dikarenakan terjadinya perubahan cuaca akibat pemanasan global,” kata Tarjuki, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (24/9).
Hujan deras mengakibatkan genangan air di 106 lokasi jalan arteri dan kolektor. Untuk penyelesaian genangan air di kedua jenis jalan tersebut, Tarjuki mengatakan, tidak bisa diselesaikan langsung dalam satu tahun, melainkan akan dikerjakan secara bertahap selama tiga tahun. Rinciannya, pada 2010 akan dilakukan penyelesaikan 33 lokasi genangan jalan arteri dan kolektor di lima wilayah dengan total anggaran Rp 65,68 miliar.
Di Jakarta Pusat dengan anggaran sebasar Rp 54,7 miliar untuk menyelesaikan delapan lokasi genangan, Jakarta Utara sebesar Rp 1,4 miliar untuk enam lokasi genangan, Jakarta Timur sebesar Rp 4,42 milliar untuk enam lokasi genangan, Jakarta Selatan sebesar Rp 1,73 miliar untuk enam lokasi genangan, dan Jakarta Barat sebesar Rp 3,41 miliar untuk tujuh lokasi genangan air. “Saat ini sudah cukup banyak lokasi genangan air di kedua jalan tersebut yang dikerjakan masing-masing suku dinas PU Tata Air. Kami harapkan 33 lokasi bisa selesai pada akhir tahun anggaran,” ujarnya.