REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Ruas jalan di Komplek Kehutanan Kelurahan Bondongan Selatan, Kecamatan Bogor Selatan ambrol. Ambrolnya jalan ini diduga terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor. Peristiwa terjadi pada Selasa (28/9) pagi.
Akibatnya, jalan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Jalan pun ditutup dengan pagar yang terbuat dari bilah bambu, dan ditutupi terpal. Setidaknya 50 Kepala Keluarga (250 jiwa) nyaris terisolasi dan terhambat aktivitasnya.
Peristiwa ambrolnya jalan ini terjadi pertama kali saat dua hari menjelang Lebaran, sekitar pukul 23.00WIB. Kemudian terjadi kembali pada Ahad (26/9) pukul 22.00 WIB. Dan pada Selasa (28/9) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Walaupun begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Warga jadi terhambat aktivitasnya, karena terpaksa memutar mengambil jalan kampung yang jaraknya jauh, kendaraan bermotor juga tidak bisa lewat sini,” ujar Iwan, salah satu warga RT 5/7, saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (29/9).
Jalan selebar tiga meter ini menghubungkan warga yang tinggal Komplek Kehutanan dengan perkampungan warga di RT 3/7, Kelurahan Bondongan. Lokasi jalan yang longsor terletak di atas aliran sungai Cipakancilan yang merupakan anak sungai Ciliwung. Saat kejadian, tebingan tanah setinggi 20 meter ambrol ke bawah dan sempat menutupi aliran sungai tersebut.
Selasa (28/9) pagi, tebingan tanah kembali ambrol dan menyebabkan akses jalan tersebut sama sekali tidak bisa dilewati warga. Agar tetap bisa beraktifitas puluhan warga yang memiliki motor mengevakuasi kendaraan roda dua itu keluar dari kampungnya. “Sebelum longsor susulan, dua motor saya sudah saya keluarkan dari rumah dan sekarang sementara dititip di rumah saudara,” kata Nanang, salah satu warga sekitar.