REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat mengembangkan wisata berbasis komunitas. Melalui konsep wisata seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal yang hidup beraktivitas di tempat wisata. Apalagi terdapat sekitar 160 komunitas di Jakarta yang berpotensi menjadi tempat tujuan wisata.
“Pesatnya pertumbuhan industri pariwisata global dan nasional kadang kala tidak memberikan dampak signifikan bagi komunitas lokal,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, Rabu (29/9).
Arie menolak bila penerapan konsep wisata berbasis komunitas hanya latah atau meniru tren negara lain yang telah menerapkannya lebih dulu, seperti Tanzania, Vietnam, Laos, Kyrgyzstan, Namibia, Honduras, dan Thailand. Sebab, kata dia, pihaknya telah melakukan studi mendalam terhadap kondisi obyektif terkait sektor pariwisata di Jakarta.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI pun berupaya melakukan penguatan kapasitas komunitas, kompetensi sumber daya manusia, dan produk pariwisata. “Kami akan bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisita dan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan bantuan dana terhadap berbagai komunitas yang ada,” kata Arie.