REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Sekitar 25 persen remaja Kota Bogor masih belum memahami masalah penyakit menular seksual (PSM). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan saat membuka Seminar Kesehatan Remaja dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2010 tingkat Kota Bogor di RS Hermina, Rabu (29/9).
Berdasarkan data P2M (Penanggulangan Penyakit Menular) Dinas Kesehatan Kota Bogor kelompok penderita HIV terbesar usia 15-35 tahun. “Data dari P2M sepanjang tahun 2005-2009 kelompok usia penderita HIV terbesar usia 15-35 tahun, “ kata Bambang Gunawan tanpa menyebutkan jumlah HIV usia tersebut.
Salah satu faktor yang berkontribusi besar terhadap masalah ini karena masih kurangnya pengetahuan remaja tentang P2M. Berdasarkan survei remaja tahun 2006, masih ada sekitar 29 persen remaja yang belum mengetahui tentang masalah reproduksi.
Selain itu, masih ada 39 remaja yang belum memahami informasi tentang Perilaku Hidup Sehat (PHBS). Sekitar 25 persen di antaranya kurang memahami masalah PMS, dan 28 persen tidak mengetahui secara pasti bahaya penyebaran HIV/AIDS.
Karena itu dibentuklah Perr Counselor. Perr Counselor yang dibentuk di Kota Bogor berjumlah 1.700 orang dari 30 sekolah yang ada di Kota Bogor. “Setiap sekolah ditunjuk tiga siswa, dan seorang guru yang bertugas sebagai Peer Counselor,” kata Kepala Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia Dinas Kesehatan Kota Bogor, Ratna Yunia.
Diharapkan, sambung Ratna, para remaja terpilih yang tergabung dalam Perr Counselor dapat menyampaikan informasi terkait masalah kesehatan pada teman-temannya. Selain itu juga mengajak teman-temannya berbuat hal yang positif.
Sebelumnya, kata Ratna, mereka telah diberikan pelatihan sebagai Counseling oleh Jajaran Dinas Kesehatan melalui Puskesmas–Puskesmas yang ada di Kota Bogor. “Peer Counselor akan menjadi teman curhat para remaja yang bermasalah, Sebab, biasanya para remaja akan lebih terbuka menyampaikan permasalahan dirinya kepada sesama temannya, dari pada kepada orang tuanya,'' jelasnya.