REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Korban ledakan bom di Kalimalang masih di rawat di ruang ICU lantai 2, RS Polri Kramat Jati. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Boy Rafli Amar, korban saat ini masih belum sadarkan diri.
Ciri-ciri korban berkulit sawo matang, tinggi sekitar 170 cm. Umurnya diperkirakan 30 tahun. "Dalam tubuh korban tidak ditemukan identitas apapun, hanya sebuah tas," Kata Boy yang datang memantau di TKP, Kamis (30/9).
Korban, lanjut Boy, mengalami luka parah di bagian kepala akibat benda tajam. Ia belum bisa memastikan apakah korban juga merupakan pelaku tindakan. Untuk mendalami kemungkinan itu, hingga saat ini polisi masih menunggu korban sadarkan diri.
Boy juga menegaskan tidak ada anggota polisi yang terluka dalam insiden ini. AKP Hery, Kanit Patroli Polsek Bekasi Barat, yang menangkap korban pascaledakan dalam kondisi sehat. Hery kebetulan sedang berpatroli di sekitas TKP ketika ledakan terjadi. Karena TKP terletak tidak jauh dari Pos Lantas Bekasi.
Dari pihak kepolisian di lapangan, Republika memperoleh informasi bahwa identitas korban sudah terlacak, ia bernama Ahmad bin Abu Ali. Korban berdomisili di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Polisi juga menemukan barang bukti secarik kertas berisi tulisan di dalam saku celana korban. "Pembalasan pada kalian sekutu-sekutu setan, membunuh, menghukum mati dan menaham mujahidin. Kami siap mati demi agama yang mulia ini." Demikian isi tulisan Kertas itu.