Jumat 15 Oct 2010 03:23 WIB

3.472 Warga Depok Masih Buta Huruf

Rep: C23/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pada peringatan hari aksara internasional yang jatuh pada 10 Oktober lalu, ternyata masih banyak masyarakat yang buta aksara atau buta huruf. Berdasarkan data yang dimiliki di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok pada 2009, sedikitnya terdapat 3.472 warga yang masih belum dapat membaca.

Kepala Seksi Bina Program Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Kota Depok, Ermanila, mengatakan jumlah buta huruf di Kota Depok menurun jika dibandingkan dengan 2008 dengan 7.866 orang. Sebagian besar masyarakat yang buta aksara terdapat di Kecamatan Cimanggis dan Sawangan. Dari jumlah buta huruf itu, sebanyak 70 persen adalah perempuan.

"Sebagian besar buta huruf memang perempuan. Tidak hanya terjadi di Kota Depok, tetapi juga di daerah lainnya," ungkap Ermanila yang ditemui Republika di kantornya, Kamis (14/10) pagi.

Seseorang dianggap buta aksara, jelasnya, jika pada usia produktif, yaitu antara 15-45 tahun, tidak dapat membaca. Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan pengentasan buta aksara pada tahun ini. Pihaknya juga mencanangkan pada 2010 sebagai tahun bebas buta aksara di Kota Depok.

Program pengentasan buta aksara ini dengan melakukan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Program itu dengan pengenalan aksara yang terintegrasi dengan skill atau keterampilan yang dimiliki masyarakat. Misalnya, ia menyontohkan, pengenalan aksara dalam tata cara bertani atau memasak.

Namun kendalanya, pendataan terhadap masyarakat yang buta aksara tidak mudah. Masyarakat cenderung menutupi dan malu untuk memberitahukan ada anggota keluarga yang masih buta huruf. Selain itu, petugas Disdik Kota Depok juga tidak bisa memaksakan untuk tes membaca kepada setiap masyarakat. "Pembinaan harus tetap dilakukan, agar mereka tidak kembali menjadi buta huruf," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement