REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Empat penambang liar tertimbun tanah saat menggali emas di Gunung Butak, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Tiga orang tewas sedangkan satu orang lainnya hingga Ahad petang (31/10) masih terus dicari pihak kepolisian setempat.
Menurut Kapolsek Nanggung, Wawan Wahyudin, keempat penambang liar tersebut berasal dari Kampung Pangaduan Kuda RT 1/7, Desa Pangkalan Jaya, Nanggung, Kabupaten Bogor. '' Mereka yang ditemukan tewas diidentifikasi bernama Ujat bin Saminan (25), Feri bin Ocang (22) dan Kondi bin Kasim (25). Sedangkan satu orang yang masih dalam pencarian bernama Eman bin Satod (25),'' katanya melalui telepon.
Diceritakan Wawan, mereka melakukan pencarian emas dari Sabtu (29/10) siang. Keempatnya masuk ke salah satu lubang galian emas, milik salah satu BUMN, dengan kedalaman 70 meter.
Namun, hingga Sabtu malam, mereka tak kunjung pulang ke rumah masing-masing. Alhasil, keluarga dan warga setempat melapor ke polisi dan melakukan pencarian. ''Ketiga korban tewas ditemukan di kedalaman lima meter. Mereka diduga tewas karena kehabisan oksigen. Karena lubang yang mereka masuki, tertimbun tanah dan batu,'' ujarnya.
Hingga kini, polisi dan warga masih mencari Eman. Sayangnya, dalam pencarian, petugas tak dapat menggunakan alat berat. Pasalnya, hujan yang terus turun membuat alat berat sulit didatangkan.
Lokasi lubang tempat tertimbunnya para penambang liar memang cukup terjal. Pasalnya berada di kaki Gunung Butak, sekitar 10 kilometer dari jalan Raya Nanggung. Wawan menduga, saat keempatnya mencari emas, dinding tanah pada lubang runtuh. Kemungkinan kekuatan tanah menjadi labil karena terus diguyur hujan beberapa hari belakangan.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Tomex Kurniawan mengatakan pihaknya baru akan melakukan penyidikan masalah ini setelah para korban berhasil dievakuasi semua. Ia menuturkan, pemerintah daerah harus turun tangan memecahkan masalah penambang liar ini. Karena kejadian tewasnya penambang liar ini, bukan pertama kali terjadi.