REPUBLIKA.CO.ID,TANGSEL--Juru bicara tim calon walikota dan wakil walikota Arsid-Andre Taulany, Joseph Renyut, mensinyalir adanya kejahatan terstruktur untuk memenangkan salah satu calon tertentu hanya berdasarkan hitung cepat untuk mengiring opini masyarakat sehingga menjadi pembenaran.
"Ada gerakan terstruktur untuk mengelabuhi masyarakat dengan hitung cepat (quick count) yang dilakukan oleh 'KPUD jalanan', untuk memenangkan calon tertentu," kata Joseph Renyut kepada wartawan di Jakarta.
Sebelumnya, sebuah lembaga survei mengumumkan hasil hitung cepat yang dilakukannya mengunggulkan pasangan no.4 Airin-Benyamin meraih 46.09 persen sementara pasangan no 3 Arsid-Andre memperoleh 45.83 persen. Dalam survei tersebut disebutkan memiliki margin error satu persen.
Menurut Joseph, lembaga survei tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan siapa pemenang pemilu kada. Dia menilai ada upaya kejahatan terstruktur melalui cara hitung cepat ini. "Janganlah hasil hitung cepat ini terus diklaim sebagai sebuah kebenaran," kritiknya.
Karena itu Joseph meminta masyarakat jangan terpengaruh dengan hasil hitung cepat itu. Dia menegaskan, timnya memiliki data yang sebaliknya dimana pasangan Aarsid-Andre unggul 49 berbanding 46 persen. "Ini kejahatan quikcount. Ini selalu digunakan untuk menutupi satu kejahatan terstruktur. Caranya, umumkan menang kemudian dibawah lakukan rekayasa pembenaran untuk itu," tudingnya.