REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--"Paspor kamu saya pegang, saya tidak kasih kamu pulang ke Indonesia. Kamu mati di rumah saya tidak ada yang tahu. Siapa yang mau tolong kamu, hah!"
Penggalan kalimat tadi diteriakan seorang majikan kepada pembantu rumah tangganya. Berbekal cambuk di tangan, sang majikan berteriak-teriak kepada pembantunya yang menangis meraung-raung meminta pulang ke Indonesia.
Ini merupakan cuplikan dari aksi teaterikal yang dipertunjukan oleh para demostran yang berasal dari Komite Independen Perlindugan TKI (KOPR-TKI) dan Himpunan Insan Pemerhati Perlindungan Hukum TKI yang mendatangi Kedutaan Besar Arab Saudi, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin siang ini (22/11).
Di luar gerbang Kedubes, belasan orang dari kedua elemen masyrakat ini juga melakukan orasi mengecam Pemerintahan Arab Saudi yang dinilai membiarkan kekerasan yang dilakukan warganya terhadap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di sana. "Seenaknya saja majikan di Arab sana menyiksa tapi Pemerintah Indonesia diam saja," teriak seorang demonstran menggunakan pengeras suara dari luar gerbang Kedubes.
Peserta demonstran juga membawa karton-karton bertuliskan ,"Ribuan TKI-TKW banyak yang tidak mendapat haknya" dan "TKW I LOVE SBY".
Sebanyak 220 personil gabungan dari Polres Jakarta Timur membentuk pagar betis tiga lapis mencegah demonstran mendekati gerbang Kedubes Arab.