REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Pemerintah telah membangun rusunawa (rumah susun sewa) bagi korban selamat bencana jebolnya tanggul Situ Gintung, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2009 lalu senilai Rp 5 miliar. Namun, hingga saat ini rusunawa itu belum difungsikan padahal pembangunan rusunawa itu telah selesai Desember 2009 lalu.
Menurut Kepala Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Tangsel, Nur Slamet, belum difungsikannya rusunawa itu karena sarana penunjang rusunawa berlantai empat itu belum diadakan. Salah satunya adalah rusunawa itu belum dialiri listrik. “Gardu listriknya sudah ada tinggal arusnya saja yang belum,” katanya kepada Republika, Selasa (23/11).
Menurutnya, selama ini pihaknya selalu berupaya supaya rusunawa itu segera difungsikan untuk menampung korban Situ Gintung yang kehilangan rumah akibat terjangan air bah. Nur menargetkan, akhir tahun 2009 ini seluruh sarana penunjang termasuk arus listrik sudah bisa diselesaikan.
Nur juga mengatakan, Pemkot Tangsel akan membangun fasilitas lainnya di sekitar rusunawa seluas 4,5 hektare itu yang terletak di Kelurahan Serua, Kecamatan CIputat, Kota Tangsel seperti sekolah, tempat ibadah, pasar, dan jalan akses menuju rusunawa. Pemkot Tangsel juga ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai pengelola rusunawa itu.
Nur menjelaskan tentang bangunan rusunawa itu. Bangunan berupa gedung empat lantai yang terbagi dalam dua unit yang berbentuk menara kembar. Rusunawa itu terdiri Dari 96 kamar yang disediakan.