REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polres Jakarta Pusat terus menggelar razia senjata tajam warga Johar Baru. Warga akan terus diawasi penuh oleh anggota reserse berpakaian preman.
"Kita serius menangani ini," terang Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Pusat, Komisaris Abdul Karim, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/11).
Puluhan anggota reserse akan membaur dengan warga di sana. Targetnya, jelas Abdul Karim, ketika tawuran terjadi dapat diketahui apa sumber permasalahannya dan siapa saja yang terlibat. Sweeping juga dilakukan dengan mengawasi senjata tajam atau benda-benda kaca yang diisi air keras.
Busur panah juga akan menjadi target sweeping. Dia mengatakan selama ini warga kerap mempersenjatai dirinya dengan alat-alat tersebut ketika tawuran. Dia mengibaratkan tawuran antara sesama warga Johar Baru di Jl Tanah Tinggi, sebagai penyakit kambuhan. "Sebentar sembuh sebentar kumat. Terus saja seperti itu," paparnya.
Bayangkan, jelasnya, hanya karena anak kecil berkelahi karena kalah bertanding sepak bola, orang tuanya langsung turun tangan ikut-ikutan berkelahi. Kebetulan, terangnya, dua orang tua berbeda rumah. Yang pertama tinggal di Kawasan Baladewa. Yang kedua bertempat tinggal di Kawasan Kota Paris. "Hanya karena itu, tawuran antar warga bisa terjadi," imbuh Abdul Karim.
Saat ini pihaknya sudah memeriksa hampir 50 orang warga Jl Tanah Tinggi, untuk mengetahui penyebab tawuran yang terjadi pada Ahad (21/11) lalu. "Kita sendiri belum tahu penyebabnya," imbuh Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Pusat. Pihaknya sendiri belum mendapatkan tersangka yang menjadi dalang tawuran Ahad Sore tersebut.