REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Pencarian potongan kepala dan sebagian organ tubuh korban mutilasi di saluran Irigasi Kresek, Kampung Kilasah, Desa Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, untuk sementara dihentikan. Tim forensik berusaha mengenali identitas korban dari ciri fisik berupa tahi lalat yang ada di punggung korban.
Kepala Polres Serang, AKBP Krisnandi, mengatakan, dari hasil otopsi sudah bisa dipastikan jenis kelamin korban mutilasi adalah perempuan dewasa, meski potongan pinggul korban belum ditemukan. Korban memiliki tinggi badan 160 -165 kilometar dengan warna kulit putih.
“Kami belum mengetahui usianya berapa tahun, tapi yang jelas korban itu bukan anak-anak,” kata Krisnandi, Rabu (24/11).
Dari ciri-ciri fisik yang ada, tim penyidik dari Polres Serang mengimbau masyarakat untuk melaporkan apabila ada anggota keluargnya yang hilang. Kasat Reskrim, AKP Doni Hadi Santoso, mengatakan, Polres Serang telah menerima dua laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarga.
Identitas dua gadis yang dilaporkan hilang oleh keluarganya yakni, Yulianingsih, 19 tahun, warga Kampung Balekambang, Desa Sukadana, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, dan Lina Herlina, 21 tahun, warga Kampung Cirengas, Desa Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Keduanya hilang pada 7 November 2010 dan 4 April 2010. “Laporan sudah kami terima. Kami sejauh ini masih melakukan penyelidikan apakah mayat tersebut salah satu warga Serang,” kata Doni.
Doni menambahkan, Polres Serang telah mengajukan permohonan tes DNA kepada Pusat Kedokteran Forensik Mabes Polri. “Kini kami sedang menunggu izin tersebut keluar," jelasnya.
Test DNA ini akan dilakukan untuk mengungkap identitas mayat yang di mutilasi. DNA korban nantinya akan dicocokkan dengan DNA pelapor orang hilang. Namun tidak semua pelapor yang di tes DNA. "Hasil test DNA ini nantinya hanya akan dicocokkan kepada keluarga yang memberikan keterangan atau ciri-ciri yang mirip dengan kondisi mayat,” tegasnya.