Jumat 26 Nov 2010 16:58 WIB

Bayi Tanpa Anus Itu, Sekarang Ingin Jadi Dokter

Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Air mata syukur hadir di tengah keluarga AA Swarna (42 ) dan Rohdah (40 ), pasangan suami-istri dari Kedaung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Rasa syukur itu hadir karena pertolongan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang tiada henti untuk kesehatan anak kelima mereka yang bernama Nur Aisyah (9). Sang putri kini duduk di kelas 3 di SD 03 Ciputat. Aisyah adalah pasien bedah pertama LKC pada awal berdirinya.

Rohdah berkisah, ketika janin Aisyah berusia 3 bulan, dia mengalami pendarahan. Ketika itu dia sempat mendapat pertolongan bidan dan alhamdulillah kandungannya selamat hingga 9 bulan. Dia pun melahirkan Aisyah dengan normal. Hanya saja, Rohdah harus ikhlas menerima anak perempuannya itu lahir tanpa anus.

Kebahagiaa Rohdah dan keluarga ketika itu benar-benar ditutupi kabut hitam. Di satu sisi dia dan suaminya bahagia mendapatkan anak perempuan cantik, di sisi lain dia bersedih dengan keadaan Aisyah kecil. Mereka kian sedih karena ketiadaan yang mereka alami. Rohdah tahu anak-anak yang lahir tanpa anus dapat dioperasi dan dibuatkan anus buatan. Tapi dia tahu pula untuk itu perlu dana yang tak sedikit.

“Dikumpulin seluruh harta kami dan kami jual semua, sungguh belum mampu untuk membiayai operasi pembuatan anus buat anakku itu,” kenang Rohdah dengan mata berkaca-kaca.Ketika itu di tahun 2002, lanjutnya, belum ada yang namanya Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesda yang memberikan layanan gratis untuk orang miskin dan berkekurangan.

Dia pun pasrah dengan keadaan, menunggu keajaiban dari Yang Mahakuasa. Dia terus berdoa, agar “malaikat penolong” diturunkan Allah untuk membantunya. Di ujung kepasrahannya, Rohdah mendapat informasi adanya LKC DD di Ciputat yang ketika itu baru berumur 1 tahun dan memberikan pelayanan medis gratis untuk orang-orang miskin.

Rohdah dan suaminya datang ke LKC dan menceritakan seluruh keluhannya. Sungguh tak disangka oleh Rohdah, hari itu juga Direktur LKC saat itu dan seorang dokter bedah menyambangi rumahnya di Kedaung, Ciputat. Dia senang tiada terkira dengan kehadiranpihak LKC. Kunjungan itu berbuah. Aisyah segera mendapatkan perawatan. Dilakukanlah operasi pertama untuk pembuatan kolostomi (pembuangan lubang BAB sementara) pada Juli 2002. Rohdah merasa tenang.

Namun ketenangan itu hanya berlangsung satu tahun. Tahun kedua, ujian baru datang. Setelah diperiksa dokter secara saksama, ternyata Aisyah juga mengalami masalah dengan hernia. Untuk itu, LKC pun memberikan pelayanan operasi gratis untuk Aisyah di tahun 2003.

Hanya berselang beberapa bulan, Aisyah kecil juga terdeteksi mengidap penyakit jantung bawaan. LKC pun kembali bertindak. Langkah operasi disiapkan. Dan, di tahun 2003, Aisyah kembali masuk ruang operasi untuk merapihkan saluran jantungnya. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan baik. Kondisi Aisyah hari demi hari tampak membaik.

Hernia dan jantung Aisyah sudah sembuh, namun dia masih BAB melalui kolostomi yang masih melekat di tubuhnya. Di bulan Agustus 2005, LKC kembali membawa Aisyah ke meja operasi untuk membuatkan anusnya. Operasi ini pun sukses dan kolostomi-nya pun ditutup.

Bulan Agustus 2005 itulah bulan kemerdekaan Aisyah. Anusnya berfungsi dengan baik. Dia pun hidup normal seperti anak-anak lainnya. Dua tahun kemudian dia pun mulai masuk sekolah dan sekarang sudah duduk di kelas 3 SD dengan prestasi yang baik. Dia masuk dalam rangking 10 besar di kelas.

“Saya mau jadi dokter, Om, karena dokter adalah orang baik yang membuat saya bisa sembuh,” ungkapnya kepada tim LKC ketika ditanya tentang cita-cita Aisyah saat berkunjung ke LKC menemani ibunya berobat, beberapa waktu lalu. Aisyah terlihat ceria, berlari ke sana dan kemari di halaman gedung LKC. Dia yang dari sejak bayi tidak lepas dari meja operasi itu kini tumbuh menjadi anak yang sehat. Semua berkat sumbangan yang disalurkan dermawan melalui LKC Dompet Dhuafa. Terbukti sudah, sumbangan dermawan memberikan kehidupan kepada sesama.

sumber : dompet dhuafa
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement