REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Puluhan halaman rumah warga yang dibangun di atas saluran air sepanjang 1,5 kilometer di Jalan Kelapa Sawit Raya, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur dibongkar petugas. Halaman rumah maupun toko ini dianggap menghalangi proses perawatan saluran air.

Di atas saluran air selebar dua meter sedalam dua meter ini, warga mengecor jalan masuk antara pintu rumah dengan jalan raya di depannya. Bahkan, mereka membangun pagar yang membatasi dengan rumah di sebelahnya. "Tidak boleh ada pagar karena seharusnya ada bak kontrol bagi petugas saat melakukan perawatan saluran air," ujar Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air, Suhartono, di lokasi pembongkaran, Selasa (30/11).

Menggunakan alat berat, belasan petugas Sudin Penertiban dan Pengawasan Bangunan dibantu satuan Pol PP Jaktim menghacurkan halaman warga yang telah dicor semen maupun beton. Pagar besi halaman rumah warga pun ikut diratakan. Sebelum dibongkar, petugas memberikan kesempatan bagi warga untuk membongkar sendiri pagar rumahnya maupun menyingkirkan barang-barang yang diletakan di halaman seperti pot bunga dan kendaraan roda dua warga.

Warga pun pasrah dengan penertiban karena telah menerima sosialisasi dan tiga kali mendapatkan surat peringatan. "Kami terserah kemauan pemerintah saja. Kami pun senang jika sepanjang saluran air ini dirapihkan," ujar Salha Maya (45), warga Jalan Kayu Manis Timur sekaligus Ketua RT 16 RW 8 yang halaman rumahnya turut dibongkar petugas.

Menurut Salha, petugas telah menyosialisasikan penertiban saluran air di lingkungan mereka sejak sebelum bulan puasa lalu. Dan sebelum penertiban dilakukan pu mereka sudah tiga kali menerima surat peringatan. "Di RT saya semua ada 14 kepala keluarga yang bangun halaman di atas saluran. Semua setuju dibongkar," tambah Salha.

Kasudin PU Tata Air Suhartono meminta warga untuk bekerja sama. Menurutnya, halaman rumah warga yang dibangun di atas saluran tidak akan dibongkar seluruhnya. "Rumah merka banyak hanya satu pintu, jadi Jalan masuk secukupnya saja."

Ikuti Whatsapp Channel Republika