Kamis 02 Dec 2010 02:56 WIB

IKAPI DKI Jakarta Kembali Gelar Islamic Book Fair

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta akan menggelar kembali hajat tahunan Islamic Book Fair (IBF) yang ke-10. Acara akan digelar pada tanggal 4-13 Maret 2011.

Menurut Ketua IKAPI DKI Jakarta, Afrizal Sinaro, IBF bertujuan untuk  meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia sehingga berkonstribusi terhadap upaya pencerdasan bangsa. Perhelatan seperti ini cukup efektif. Terbukti dengan animo peserta dan para pengunjung sangat besar. Bahkan terjadi peningkatan jumlah peserta dari tahun ke tahun.

Tahun 2010 lalu total partisipan sebanyak 302 peserta, meningkat menjadi 368 pada tahun 2011. ”Prestasi besar mengingat kali pertama diselenggarakan di 2002 peserta hanya berjumlah 70 partisipan,” kata Afrizal saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/12)  

Namun demikian, ungkap Afrizal, sayangnya prestasi tersebut tidak mendapat dukungan pemerintah. Padahal, IBF merupakan salah satu media efektif untuk mendorong kesadaran warga negara akan pentingnya budaya membaca. Sejak pertama kali diadakan, IBF dilakukan secara swadaya oleh para anggota IKAPI DKI Jakarta yang saat ini berjumlah 280 penerbit.

Karenanya, keterlibatan pemerintah sangat diperlukan utamanya membantu fasilitas atau pun dana. Mengingat, jumlah partisipan yang kian membludak memerlukan tempat penyelenggaraan representatif.  “Konstribusi pemerintah akan sangat membantu memaksimalkan fungsi IBF,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Iwan Setiawan mengatakan, IBF kali ini mengangkat tema 'Khazanah Islam Untuk Peradaban Bangsa'. Tema tersebut penting sebagai wujud kepedulian umat Muslim terhadap krisis multidimensi yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Sehingga diharapkan, ajang IBF mampu memberikan inspirasi untuk mencintai buku dan mendalami khazanah-khazanah Islam agar berpengaruh terhadap upaya perbaikan Bangsa.

Sebanyak 350 stan akan disiapkan dan sekitar 95 persen dari total tersebut sudah diisi. IBF, kata Afrizal, akan diramaikan dengan berbagai rentetan acara seperti bedah buku, pentas seni Islam, dan workshop. “IBF juga akan diramaikan dengan tilawah jamaah yang melibatkan 2011 peserta undangan,” tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement