REPUBLIKA.CO.ID,TANGSEL--Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Syihabudin Hasyim menjelaskan, nilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBD) 2011 sebesar Rp1,2 triliun, dan sebagian besar untuk pembangunan publik.
"Kita akan mengupayakan agar penggunaan anggaran 2011, pro-rakyat, dengan mengalokasikan dana pembangunan publik lebih besar dibandingkan belanja rutin," katanya di Tangerang, Jumat. Menurut dia, idealnya 60 persen anggaran digunakan untuk pembangunan yang menyentuh langsung pada masyarakat, dan 40 persen untuk belanja rutin.
Saat ini, kata dia, DPRD sedang membahas PPAS (prioritas dan plafon anggaran sementara) untuk 2011.
"Kami sudah menyelesaikan pembahasan kebijakan umum anggaran (KUA) dan sedang membahas PPAS 2011, mudah-mudahan segera rampung," ujarnya.
Mengenai sektor pembangunan prioritas, menurut dia, yang paling mendesak yakni pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti drainase serta bidang pendidikan. Anggaran untuk pembangunan infrastruktur, minimal sebesar 56 persen dan pendidikan 23 persen. "Dalam dua tahun terakhir ini, anggaran yang digunakan untuk kegiatan pemerintahan di Tangsel cukup besar, jadi tahun depan seharusnya mementingan masyarakat," katanya.
Direktur Lembaga Independen Kajian Kebijakan Publik Tangerang (Likkput) Yusuf Iskandar Nafis mengatakan, pemerintahan Tangsel mendatang harus berani mengambil kebijakan yang pro terhadap rakyat. Rencana dewan untuk merealisaikan anggaran lebih banyak untuk masyarakat dengan perimbangan 60:40, menurut dia, perlu didukung semua pihak, termasuk masyarakat.
"Saya kira tidak cukup hanya mempersentasekan angka 60:40, tapi rinciannya juga harus tertuang jelas, apa-apa saja yang memang peruntukannya untuk publik," katanya. Ia juga mengharapkan, agar pemerintah setempat membuka secara transparan kebijakan yang akan dilaksanakan 2011 agar masyarakat bisa menetahuinya.