REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, membuka klinik kesehatan yang bagi masyarakat umum, terutama masyarakat tidak mampu. Klinik tersebut dinamainya Klinik Kesehatan Pesantren Al Hikam II yang berlokasi di Jalan H Amad No 21 RT 006/01, Kukusan, Beji, Depok.
"Klinik kesehatan ini memang untuk masyarakat sekitar dan mahasiswa tapi dengan harga yang terjangkau," kata Hasyim kepada para wartawan usai melakukan soft launching Klinik Kesehatan Pesantren Al Hikam II, Senin (27/12) siang. Namun untuk soft launching ini, masyarakat akan
dibebaskan dari biaya kesehatan.
Ia menambahkan, rencananya biaya pengobatan di klinik kesehatan tersebut akan dibebaskan atau digratiskan. Namun klinik tersebut membutuhkan tambahan biaya untuk operasional. Sehingga masyarakat yang memeriksa di klinik tersebut tetap dibebani biaya meski diakuinya di bawah lembaga-lembaga kesehatan lainnya.
Selain itu, pembukaan klinik tersebut juga sebagai program Pesantren Al Hikam II dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini, kata Hasyim, juga untuk menepis adanya anggapan pendidikan Islam dilakukan secara tertutup dan misterius. "Dengan begitu, para lulusan pesantren Al Hikam II akan dekat kepada masyarakat dengan mempraktikkan ilmunya dan berguna bagi masyarakat," imbuh kiai yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 lalu.
Ia menambahkan, para dokter dan perawat di klinik tersebut merupakan lulusan sarjana S1 hingga S3 terbaik dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama. Klinik Kesehatan Pesantren AL Hikam II sendiri akan diresmikan pada 9 Januari 2011 mendatang. Peresmian klinik kesehatan itu juga sekaligus untuk meresmikan kampus Kulliyatul Qur’an Al Hikam yang dikhususkan bagi mahasiswa penghapal Al Qur’an yang mendapatkan beasiswa dan telah diseleksi dari seluruh Indonesia.
Pada peresmian tersebut, Prof Dr Quraisy Shihab akan memberikan kuliah perdana dengan tema 'Pengembangan dan Aplikasi Tafsir Al Qur’an di Indonesia'. Selain itu, rencananya acara peresmian itu juga akan dihadiri Menteri Agama RI, H Suryadharma Ali