REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Penipuan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) kembali terjadi. Kali ini jumlah korban mencapai ratusan orang. Polisi menduga penipuan ini melibatkan jaringan besar.
"Yang kita dalami ada indikasi sindikat," kata Kompol Auidi Latuheru, Kepala Unit Dua, Satuan Kejahatan dan Kekerasan, Polda Metro Jaya.
Polisi menemukan daftar 500 orang yang menjadi korban penipuan, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 150 orang diantaranya telah menyetor melalui rekening kepada tersangka D, yang ditangkap di sebuah tempat kontrakan Kemayoran, Rabu (9/2).
Tersangka adalah ketua umum LSM Peduli Rakyat Tani Indonesia. Polisi memperkirakan tersangka memanfaatkan jaringan LSM-nya, yang mengklaim memiliki 1500 anggota di seluruh Indonesia, dalam melakukan penipuan.
Modusnya, lanjut Audi, adalah menjanjikan korban diterima sebagai CPNS di beberapa departemen. Setiap korban diminta uang Rp 40-80 juta. Aksi itu sudah dilakukannya sejak 2009. "Uang yang didapatnya kurang lebih Rp 400 juta," kata Audi.
Untuk menenangkan hati korban yang tak kunjung diangkat menjadi CPNS, D memalsukan surat keputusan pengangkatan CPNS.
Audi mengatakan polisi menemukan 20 lembar surat palsu berkop departemen perhubungan lengkap dengan tanda tangan Sekjen departemen tersebut.