REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengkaji usulan Polda Metro Jaya agar bus Tranjakarta dioperasikan berlawanan arah dengan arus lalu lintas (contra flow traffic) untuk meminimalkan kecelakaan.
"Saya kira usulan menerapkan 'contra flow' merupakan opsi yang paling baik. Dengan sistem ini, resiko tabrakan antara kendaraan bisa berkurang sama sekali," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis.
Arus busway berlawanan arah diusulkan untuk mengefektifkan sterilisasi karena kendaraan umum dan pribadi akan takut menerobos masuk jalur busway. Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke menjelaskan sebenarnya usulan 'contra flow' telah dikaji pada saat rencana pembangunan busway, akan tetapi tidak diberlakukan karena menganggap pengguna jalan mempunyai tingkat kedisplinan yang tinggi. Oleh karena itu, arus bus Transjakarta dibuat searah dengan arus lalu lintas di jalan umum.
Akan tetapi ternyata sejak bus Transjakarta dioperasionalkan pada 2004, banyak pengguna jalan yang menerobos masuk jalur busway dan jumlah tabrakan antar kendaraan juga sering terjadi karena kurangnya displin pengguna kendaraan bermotor. "Melihat hal ini, kita akan melakukan studi kajian kembali terkait baik atau tidaknya penerapan contra flow untuk busway," katanya.
Mengenai tewasnya siswa kelas 4 SD Muhamad Rizki karena tertabrak, Gubernur menyatakan prihatin. "Saya turut berduka cita terhadap kecelakaan yang tidak diduga-duga tersebut. Saat ini, saya masih menunggu status sopir dari bus Transjakarta dari hasil investigas Polisi," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Polisi Sutarman meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi jalur khusus busway Transjakarta agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kapolda mewacanakan untuk meningkatkan keamanan pada jalur busway setelah bertemu Gubernur DKI Jakarta," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Kamis.
Baharudin mengatakan evaluasi jalur busway memfokuskan pada peningkatan keamanan bagi pejalan umum lain. Salah satu peningkatan keamanan pada jalur busway seperti penambahan jumlah jembatan penyeberangan orang (JPO), dan pemasangan pagar sepanjang jalur Transjakarta.
"Wacana lainnya adalah memberlakukan lawan arah terhadap jalur kendaraan umum," tutur Baharudin. Pemberlakuan lawan arah (contra flow) bertujuan agar kendaraan umum tidak menggunakan jalur busway.