REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Aksi pencurian dengan kekerasan (curas) masih meresahkan warga masyarakat. Beberapa wilayah tercatat memiliki tingkat kejadian yang tinggi.
Berdasarkan data Humas Polda Metro Jaya, wilayah Polres Jakarta Barat merupakan wilayah kejadian terbanyak per januari 2011. "Selama Januari 19 kasus terjadi di Jakarta Barat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Baharudin Djafar. Polres Jakarta Pusat menyusul di tempat kedua dengan 14 kasus.
Baharudin mengatakan secara umum terjadi tren penurunan kasus curas selama bulan Januari di seluruh wilayah Polda Metro Jaya. Namun, dia tidak membantah jika terjadi peningkatan kualitas kasus yang terjadi. Para pelaku curas semakin berani menggunakan senjata api dalam menjalankan aksinya.
Menurut Baharudin, hal itu menjadi perhatian serius Kapolda Metro Jaya, Irjen Sutarman. Baharudin menuturkan Kapolda melalui surat telegram rahasia bernomor STR/218/II/2011 meminta jajarannya mengintensifkan pengungkapan kasus curas. Surat itu diedarkan pada 4 Februari lalu.
Ketika dikonfirmasi mengenai tingginya kasus curas di wilayahnya, Kapolres Jakarta Barat, Kombes Yazid Fanani, mengaku terkejut. Ia mempertanyakan validitas data humas Polda Metro Jaya. "Sebaiknya diminta ke Biro Operasi, kalau data Humas biasanya data lama," kata dia.
Meski demikian, Yazid mengaku Jakarta Barat memang masih rawan curas. Ia menyebut daerah Kebon Jeruk sebagai lokasi yang menjadi perhatian khusus pengamanan pihaknya. Yazid menambahkan polisi secara rutin dikerahkan untuk melakukan patroli di wilayah itu pada siang dan malam hari.