REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Beberapa pengembang telah menyerahkan lahannya pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk digunakan sebagai jalan alternatif. Jalan alternatif ini untuk mengatasi kemacetan akibat proyek pembangunan jalan layang bukan tol (flyover) Kampung Melayu-Tanah Abang. Beberapa jalan alternative itu berada di kawasan Kuningan.
PT Bakrieland Development Tbk melalui manajemen Rasuna Epicentrum (Unit Usaha City Property Bakrieland) yang telah menyerahkan lahannya untuk digunakan sebagai jalan alternatif bagi masyarakat luas.
Jalan alternatif di wilayah Epicentrum ini sepanjang 586,6 meter dengan lebar 18 meter yang menghubungkan Kuningan dan Casablanca. “Jalan alternatif ini lebih bagus dari jalan utama sehingga dapat mengurangi kemacetan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo. Ia mengatakan jalan alternatif ini akan mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Kemacetan akibat proyek jalan layang diperkirakan berlangsung hingga akhir 2011. Selama pembangunan, Dinas PU akan menutup beberapa ruas jalan di perempatan (underpass) Casablanca untuk memperlancar pengerjaan pengeboran dan pemasangan pondasi jalan layang.
Ery mengatakan pembukaan jalan alternatif lainnya segera menyusul. Jika tidak ada halangan, katanya, jalan alternatif Denpasar pun akan segera di buka. “Kita sedang menyelesaikan pembangunan jalannya,” kata Ery
Dinas PU menyediakan enam jalan alternatif terkait pembangunan Jalan Layang bukan tol Kampung Melayu-Tanah Abang. Selain Epicentrum dan Jalan Denpasar, adalah Jalan Karet Pedurenan, Jalan Bendungan Hilir, Jalan Dukuh Atas, Jalan HR Rasuna Said, dan Jalan Saharjo.