REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK—Minimnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sepanjang jalan Margonda menyebabkan pejalan kaki dan penyeberang jalan merasa waswas ketika menyeberang jalan. Di sepanjang Jalan Margonda hanya ada dua JPO, yaitu di depan terminal Margonda dan di depan //Detos Town Square.
Lusi, seorang karyawati yang bekerja di Lenteng Agung, sering merasa khawatir apabila ingin menyeberang di Margonda. Setiap akan menyeberang, ia memerlukan waktu lebih dari 5 menit karena laju kendaraan yang cepat dan padat. “Kalau ada polisi suka dibantu menyeberang, tapi kalau sendirian, jarang sekali bisa cepat,” ujarnya.
Di waktu lain, Ryan, seorang warga Beji, mengaku jarang sekali menggunakan jembatan penyeberangan. Hal ini disebabkan jaraknya yang terlalu jauh dan sempit. “Kalau kebetulan turun di terminal, saya menyeberang di jembatan. Tapi kalau tidak, saya terobos pembatas jalan bersama penyeberang lain. Kalau jalan dulu ke jembatan, kejauhan. Jembatannya juga sempit,” katanya.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kota Depok, Suhadi, mengakui bahaw memang di Jalan Margonda baru tersedia dua JPO saja. Namun pihaknya sudah merancang sebuah master plan untuk pembangunan jembatan baru di lima titik.
“Untuk itu kami harus melakukan koordinasi dengan pihak Bina Marga sebagai pelaksana teknisnya. Kalau dinas kami, kan, yang tahu kondisi di lapangan, bukan sebagai pelaksananya.” ungkap Suhadi, Selasa (8/3).
Lima titik yang rencananya akan dibangun tersebut adalah depan Balai Kota, terminal, Jalan Kober, Mall Detos, dan Tugu Jam. Rancangan ini sudah diberikan ke Balai Kota dan sudah dipresentasikan pula di depan pihak-pihak terkait.