REPUBLIKA.CO.ID,BEJI - Pembangunan jalan tol Antasari-Depok yang tak kunjung berjalan membuat Wali Kota Depok menjerit. Pemerintah Kota sudah menyediakan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut, namun tidak juga diolah.
“Jalan tol ini sudah direncanakan ada sejak tahun 2004. tapi kenyataannya sampai sekarang belum juga ada kepastian bagaimana nasibnya. Padahal, lahan yang ada di sana sudah ditetapkan sebagai wilayah jalan tol,” ujar Nur Mahmudi Ismail, Wali Kota Depok, saat ditemui wartawan di kantornya, Depok, Kamis (10/3).
Menurut Nur Mahmudi, Depok menjadi terkatung-katung karena tidak dapat menggunakan lahan tersebut. Masyarakat tidak boleh menggunakan lahan tersebut untuk kegiatan apapun karena sudah menjadi wilayah tol.
Jalan tol ini rencananya akan dibuat sepanjang 21 kilometer melewati Kota Depok. Padahal, kata Nur Mahmudi, jalan tol ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Depok khususnya yang tinggal di Sawangan. Jalan ini akan dapat mengurangi kemacetan dan memperbanyak jalan alternatif.
Pembangunan jalan tol yang dipegang oleh PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk ini mandek. Penyebabnya adalah ketidakjelasan soal pembebasan lahan. Tol yang rencananya akan dibuka pada tahun 2010 ini rencananya memakan biaya sebesar 1,8 trilyun untuk pembebasan lahan dan 2,1 trilyun untuk pembangunan jalan.