REPUBLIKA.CO.ID,RAWALUMBU - Sekitar 75 persen drainase atau saluran air di jalan Kota Bekasi ternyata tidak berfungsi. Akibatnya, air hujan sering menggenang di badan jalan ketika hujan tiba sehingga mengganggu lalu lintas dan merusak lapisan jalan.
Kepala Bidang Tata Air, Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Yurizal, mengakui sejumlah jalan yang drainasenya tidak berfungsi antaralain Jl.Pekayon hingga Jl.Pondok Gede, Jl. Ahmad Yani, dan Jl. Djuanda. Sejumlah ruas di jalan tersebut terdapat beberapa titik saluran drainase yang tak lagi dapat menampung air. “Drainase tersumbat atau terlalu kecil sehingga tidak berfungsi. Akibatnya, ada genangan air kalau hujan, “ ujarnya.
Yurizal mengatakan sebagian besar saluran air di jalan merupakan saluran terbuka. Lantaran hal itu, saluran air tersebut mudah tertutup oleh sampah. “Terutama di sekitar pasar, drainase jalan banyak yang tertutup sampah karena banyak masyarakat buang sampah sembarangan,“ ungkapnya.
Selain jalan tersebut, saluran drainase tidak berfungsi di persimpangan di sejumlah jalan tol di Kota Bekasi. Menurutnya, saluran drainase di persimpangan tol yang hanya berdiameter sekitar satu meter itu tak dapat lagi menampung debit air kala hujan. “Saluran drainase itu sudah dibuat sekitar 20 tahun lalu. Drainase itu seharusnya dibesarkan dua kali lipat untuk dapat menampung debit air, “ ujarnya.
Yurizal mengakui pihaknya telah memiliki program pengerukan rutin di saluran drainease di sejumlah jalan. Namun, program tersebut sering terkendala dengan dana. “Pada 2010 saja, kita tidak punya anggaran khusus untuk pengerukan. Program itu masuk normalisasi saluran,“ ujarnya.