Senin 21 Mar 2011 14:39 WIB

Polisi Masih Berjaga-jaga di Bengkel yang Jadi Pabrik Ekstasi

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Bengkel sepeda motor yang diduga sebagai tempat pembuatan narkoba jenis ekstasi di jalan raya Wisma Harapan, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, masih dijaga petugas berpakaian seragam.

Petugas berseragam lengkap dari Mapolres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya masih siaga di lokasi bengkel khusus sepeda motor itu. Bahkan aparat berpakaian preman masih berdiri tidak jauh dari lokasi dan ada juga yang menggunakan sepeda motor setiap 10 menit melintas.

Sedangkan di depan bengkel itu masih terpasang garis polisi agar warga atau pengguna jasa perbaikan itu tidak diperkenankan untuk memasuki areal tersebut. Beberapa pelanggan sempat berhenti di depan bengkel dengan nama Shavarus Gemilang Motor untuk memperbaiki kendaraan, namun kembali pulang karena tutup.

Petugas Mabes Polri menggerebek bengkel Shavarus Gemilang Motor Minggu (20/3) dini hari yang terletak di Kelurahan gembor Blok D-5 No. 7 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Tangerang, menyita sebanyak 40 ribu butir ekstasi dan 60 kg sabu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar dikonfirmasi membenarkan adanya pengerebekan tersebut dan menyita narkotika yang diperkirakan senilai Rp14 miliar. "Penggerebakan itu merupakan hasil pengembangan polisi bahwa jaringan narkoba dikendalikan dari balik penjara," katanya.

Polisi menangkap empat pelaku yang bekerja di bengkel tersebut, tiga diantaranya adalah mekanik yang biasa memperbaiki sepeda motor termasuk pemilik dengan inisial Pendi (45).

Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengerebek rumah Akiong di Perumahan Taman Dadap Indah Blok B-7 No. 1 RT 03/08 Desa Kosambi Timur, Kabupaten Tangerang, Kamis (17/3) sore, merupakan pabrik rumahan ekstasi yang diproduksi sendiri.

Dalam rumah Akiong, petugas BNN menemukan barang bukti berupa tiga alat pembuat ekstasi tipe semi otomatis dan manual di dalam ruangan berukuran 3x3 meter.

Demikian pula petugas menemukan bahan baku dan beberapa butir ekstasi, maka dalam sehari pelaku dapat memproduksi sebanyak 300 hingga 500 butir ekstasi. Akiong telah 18 tahun tinggal di Kompleks Perumahan itu, namun sejak lima tahun belakangan ini jarang ada tetangga yang berkunjung ke rumah itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement