SUKABUMI-—Alokasi dana jaminan kesehatan daerah (jamkesda) untuk warga Kabupaten Sukabumi, Jabar masih amat terbatas. Dari jumlah kebutuhan Rp 18 miliar per tahun ternyata hanya Rp 8 miliar yang tersedia.
''Dana jamkesda untuk warga di luar Jamkesmas masih kurang,''ujar Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, Rabu (31/3). Kondisi tersebut diakibatkan masih banyaknya warga Sukabumi yang tidak masuk program jamkesmas yang ditanggung oleh pemerintah pusat.
Alokasi dana jamkesda berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan APBD Kabupaten Sukabumi. Sukmawijaya mengungkapkan, saat ini dana jamkesda lebih besar dibandingkan dengan jamkesmas. Padahal, sebenarnya program jamkesda hanya merupakan pendamping pelaksanaan jamkesmas.
Untuk memperluas layanan, tutur Sukmawijaya, saat ini pun pemkab sedang menjajaki kerja sama dengan RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi. Kerja sama antara RSUD Syamsudin dan Pemkab Sukabumi terhenti sejak beberapa bulan yang lalu.
Dasar dilakukannya kerja sama, papar Sukmawijaya, karena keterbatasan daya tampung tiga RSUD yang ada di Kabupaten Sukabumi. Ketiga RSUD tersebut adalah RSUD Sekarwangi Cibadak, RSUD Jampang Kulon, dan RSUD Pelabuhanratu.
Kepala Bidang Layanan Medik dan Perawatan RSUD Syamsudin, drg Lily Musthofa, membenarkan belum adanya kerja sama layanan jamkesda dengan Pemkab Sukabumi. ''Kami terbuka dalam menjalin kerja sama dengan Pemkab Sukabumi,''kata dia.