Kamis 08 Apr 2010 04:24 WIB

Gempa di Aceh, Medan Alami Pemadaman Listrik

Rep: Nian Poloan / Red: Endro Yuwanto

MEDAN--Sekitar 90 persen pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) yang berada di Sektor Pembangkitan Belawan Provinsi Sumatra Utara (Sumut) mengalami gangguan. Ini terjadi pascagempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu pagi sekira pukul 05.15 Wib.

General Manajer (GM) PT PLN (Persero) Wilayah Sumut, Denny Pranoto, didampingi Deputy Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Wilayah Sumut, Raidir Sigalingging, mengatakan, akibat gempa tersebut PT PLN (Persero) terpaksa memberhentikan mesin pembangkitnya yang ada di Sektor Pembangkitan Belawan dalam rangka mengamankan mesin.

''Daya yang dimiliki pembangkit Sektor Belawan sebesar 970 MW drop menjadi 160 MW akibat gempa di Provinsi NAD, sehingga hal ini mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik secara meluas di Sumut dan Aceh,” ujar Denny, Rabu (7/4).

Untuk mengatasi hal ini, ungkap Denny, PT PLN (Persero) terus membangun sistem untuk mengoperasikan kembali kelistrikan di Sumut dan hingga sore ini sudah 800 MW masuk ke sistem dari 1100 MW.            ''Malam ini diharapkan listrik sudah normal dan pulih kembali, karena pemulihan listrik akibat gempa tersebut tinggal 20 persen lagi, yakni pemulihan mesin GT 11, ST 10 dan PLTG LOT III,'' kata Denny.          

Menurut Denny, tidak ada kerugian fisik dari kejadian ini, karena tidak ada mesin yang rusak. ''Tapi ada biaya yang akan dikeluarkan PT PLN yakni biaya untuk menghidupkan mesin pembangkit. Inilah risiko yang kita hadapi,'' ungkapnya.

Sementara itu, Deputy Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) Pembangkit Sektor Belawan Marajohan Batubara menambahkan, kerugian atau biaya yang akan dikeluarkan PLN akibat dari gempa tersebut berkisar Rp 2 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement