MOJOKERTO--Ribuan buruh di Mojokerto siap menyambut Hari Buruh Internasional alias Mayday meski masih kurang sepekan lagi. Mereka akan turun jalan dengan kalkulasi 5 ribu massa pada 1 Mei mendatang, dengan sejumlah agenda tuntutan serta menjadikan isu sentral PHK sepihak yang masih banyak menimpa buruh.
"Segala persiapan sudah kita lakukan. Misalnya, mobilisasi massa. Kita memastikan dalam demo Mayday besok lusa sekitar 5 ribu buruh akan turun jalan," kata Konsulat Cabang Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Mojokerto, Heri Subagio di ujung phonselnya, Selasa (27/4). Ribuan buruh ini akan mengusung sejumlah protes karena banyaknya kasus yang menimpa mereka seperti PHK sepihak, hak-hak buruh yang tidak dilaksanakan oleh perusahaan, serta pengerahan tenaga kerja outsorsing yang kerap merugikan buruh.
Dalam kesempatan itu (Mayday, pihaknya akan memaksimalkan berbagai tuntutan kewajiban pengusaha dan pemerintah yang selama ini tidak pernah dilaksanakan meski sudah diundangkan. "Karena selama ini buruh selalu menjadi korban konspirasi pejabat dan pengusaha meskipun hal yang normatif," tutur Subagio
Selain itu, buruh juga mengusung isu penuntasan rancangan Undang-undang tentang Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) dan revisi Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Kata dia, undang-undang yang terkait dengan Jamsostek ini juga selalu andil memperburuk kondisi buruh.