KEDIRI--Tiga warga di Kabupaten Kediri tewas disambar petir, Rabu (28/4). Ketiga warga yang tewas itu tidak pada satu lokasi kejadian, melainkan berada di tempat yang berbeda. Namun ketiga warga itu tewas dalam satu sambaran petir yang terjadi pada sore sekira pukul 13.00 WIB.
Ketiga korban itu adalah Masrur (52 tahun), warga Dusun Banaran Desa Tunglur, Kecamatan Badas, Suparlin (50), warga Dusun Jlodang Desa Balungjeruk, Kecamatan Kunjang, dan Sukini (62), warga Dusun Recosolo, Desa Pohjarak, Kecamatan Plemahan.
''Berdasarkan keterangan dari sejumlah warga, ketiga korban itu saat hujan berada di sawah. Mereka ditemukan keluarganya masing-masing di sawah dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan tubuh gosong dan bagian baju yang dikenakannya ada yang terbakar,'' ujar Kapolres Kabupaten Kediri, AKBP Amin Prijantoro kepada wartawan, Kamis (29/4).
Oleh karena itu, lanjut Amin, ketiga korban tersebut oleh masing-masing keluarganya langsung dibawa ke rumah untuk kemudian di makamkan. Dengan peristiwa ini, Amin meminta kepada warga di Kabupaten Kediri untuk segera meninggalkan sawah untuk pulang ke rumah jika terjadi hujan yang disertai petir.
''Berada di tanah lapang seperti areal persawahaan, memang cukup rentan disambar petir,'' kata Amin seraya menyebutkan bahwa kebanyakan korban tersambar petir selama ini bekerja di sawah atau tanah lapang.
Sejumlah penduduk juga membenarkan jika kemarin sore saat hujan deras, daerah Kabupaten Kediri juga diwarnai petir yang mengguntur keras. ''Kami semua langsung meninggalkan sawah kemarin sore begitu melihat 'bledek' (petir) di langit,'' kata Sumadi (46), warga Desa Tunglur.
Namun, imbuh Sumadi, entah mengapa Kang Masrur saat itu tetap saja mencangkul sawahnya meski teman-teman petani yang berada di dekat petak sawahnya beranjak pulang. Sedangkan biasanya, Masrur yang duluan meninggalkan sawah ketika hujan belum turun. ''Ya mungkin, lagi apesnya
Kang Masrur,'' ucap Sumadi.