REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto mengingatkan masyarakat berhati-hati mengonsumsi makanan dan minuman (mamin) yang menggunakan bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya. ''Beberapa bentuk BTP itu jelas tidak memiliki asas manfaat bagi kesehatan manusia. Karena, dari sisi kesehatan BTP tidak semestinya diunakan untuk pangan. Namun, sebagai bahan tekstil dan tidak konsumsi,'' ungkap Kepala Dinkes Kota Mojokerto, Christiana Indah Wulan, Jumat (14/5).
Hal itu terjadi karena minimnya keamanan kesehatan konsumen.''Kalau keamanan kesehatan konsumen sudah tidak terjamin, dampak yang ditimbulkan adalah konsumen bisa mengalami keracunan dan gangguan kesehatan,'' jelasnya.
Meski tidak menyebut secara detail kasus dan jenis mamin di Kota Mojokerto, Dinkes menyatakan saat ini produsen tak sedikit sering menambahkan BTP yang sangat dilarang untuk tambahan mamin. Atau justru, sengaja menggunakan BTP yang diizinkan tetapi kadar yang digunakan melebihi batas yang diizinkan.
Seperti yang kerap kali ditemukan di pasaran, adalah produsen menggunakan pewarna rhodamin B. Yakni, berwarna merah dan metanil yellow. ''Hasil penelitian kesehatan terbukti dapat menyebabkan kanker dan gejala metabolisme tubuh,'' imbuhnya.
Jangka panjangnya, lanjut Indah rhodamin B dapat menyebabkan gangguan liver atau terjadinya kanker liver. ''Sedangkan metanil yellow bisa menyebabkan kanker dan saluran kemih,'' jelas perempuan yang pernah menjabat Wakil Direktur (wadir) pelayanan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.