REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO--Musibah banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro beberapa hari lalu, sedikitnya merusak 3.174 haktere lahan pertanian. Dinas Pertanian (Disperta) Pemkab Bojonegoro masih belum bisa menghitung berapa jumlah kerugiannya.
Disperta Pemkab Bojonegoro mengungkapkan, dari lahan pertanian di bantaran bengawan solo yang diterjang banjir mencapai 3.174 hektare. Jumlah tersebut terdiri dari 1.846 hektare lahan yang sudah ditanami dan lahan persemaian sebanyak 1.328 hektare. Itu belum termasuk lahan lain yang juga ikut terendam air.
Lahan pertanian yang tergenang itu tersebar di 71 desa yang masuk wilayah 13 kecamatan di bantaran Bengawan Solo. Semisal Kecamatan Ngraho, Padangan, Kasiman, Malo, Kalitidu, Dander, Trucuk, Kota, Kapas, Balen, Kanor, dan Kecamatan Baureno. Saat dikonfirmasi, Kepada Disperta Bojonegoro, Subekti, membenarkan data tersebut. Ia mencontohkan seperti di Kecamatan Kota Bojonegoro, ada sekitar 80 hektare lahan persemaian dengan umur mencapai 35 hari rusak akibat terendam air.
''Di Kecamatan Balen juga mengalami hal yang sama dengan luas lahan mencapai 695 hektare. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Kapas, Kanor dan sebagainya,'' papar Subekti.