REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Anggota Polres Musi Banyuasin (Muba) Kepolisian Sektor (Polsek) Sungai Lilin berhasil menyita ribuan kilogram daun ganja kering dari sebuah truk fuso yang melintas pada ruas jalan lintas Timur (jalintim) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Kapolres Muba AKBP Drs F Barung Mangera yang didampingi Wakpolres Kompol Kritovo Arianto dan Kasat Reskrim AKP Trie Aprianto, Sabtu (29/5) menjelaskan, puluhan karung daun ganja kering yang dibawa dari Aceh disita anggota Polsek Sungai Lilin (105 km dari Palembang) pada Jum’at dinihari (28/5) dari truk dengan nomor polisi BK 8689 DP.
Dari truk tersebut polisi menemukan sekitar 3,25 ton ganja kering yang dimasukan ke dalam 65 karung. Untuk mengelabaui aparat kepolisian, di atas daun ganja yang akan dibawa ke Jakarta tersebut diletakan buah pisang. Selintas truk yang dikemudian sopir SK, 45 tahun warga Desa Gampang, Kecamatan Banda Baru, Kabupaten Aceh Utara terlihat membawa buah-buahan. Sopir truk sendiri telah melarikan diri.
Ribuan kilogram ganja tersebut diketahui anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Sungai Lilin setelah truk dari Aceh tersebut bertabrakan dengan dengan truk pengangkut semen dari arah Palembang di Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin. Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) memeriksa truk yang bagian depan sebelah kanan ringsek. Juga ikut diperiksa isi angkutan truk yang ternyata berisi daun ganja kering.
Menurut Kapolres Muba AKBP F Barung Mangera setelah barang dalam truk diperiksa, ternyata isinya daun ganja kering siap edar yang dimasukan ke dalam 65 karung besar. Setiap karung berisikan 50 paket ganja kering yang sudah dibungkus rapi dengan berat setiap paket satu kg. Dari 3,25 ton ganja kering tersebut diperkirakan harganya sekitar Rp 10,5 miliar.
Sementara itu menurut Direktur Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel Kombes Pol Drs Teguh Prayitno, dirinya bersama anggota Direktorat Narkoba sudah berada di TKP penemuan ganja. Dia memperkirakan pelaku pengiriman ganja ini merupakan sindikat antarprovinsi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika