REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Rekaman video porno yang diduga dilakukan artis papan atas yang tengah heboh di masyarakat dan film- film porno lainnya sangat mudah beredar di kalangan pelajar. Hal ini tak terlepas dari perkembangan teknologi telepon seluler (ponsel) yang semakin pesat dan kian memanjakan penggunanya.
Dengan menyajikan berbagai kemudahan dalam mengakses gambar maupun rekaman video, ponsel menjadi media paling efektif untuk peredaran gambar maupun film yang tak selayaknya ditonton oleh para pelajar tersebut. Guna mengantisipasi peredaran di kalangan pelajar, staff pengajar SMAN 2 Semarang, Jumat (11/6), menggelar razia gambar atau film porno di ponsel para siswanya.
Satu per satu siswa dan siswi yang membawa ponsel diperiksa oleh para guru yang dibagi dalam beberapa tim. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum jam pelajaran sekolah berakhir. Para siswa yang tak mengira bakal ada pemeriksaan dan razia gambar maupun video porno ini pun sempat dibuat kaget.
Kepala SMAN 2 Semarang, Suprihadi, mengaku razia tersebut memang digelar untuk mengantisipasi peredaran video porno dengan pemeran mirip artis. Hal ini mengingat peredaran di kalangan pelajar sangat rentan. Apalagi banyak siswa/siswi yang mulai mengandalkan komunikasi mereka dengan ponsel.
Sementara teknologi ponsel yang memberikan kemudahan bagi para penggunanya rentan disalahgunakan untuk menyimpan atau mengunduh gambar dan film yang tak sepatutnya. ''Karena itu, razia ini merupakan bentuk upaya tanggap terhadap peredaran video porno dan ditujukan sebagai langkah antisipasi peredarannya,'' jelasnya.