REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Seniman Nyoman Nuarta menegaskan patung "Tiga Mojang" karyanya yang didirikan di sebuah perumahan di Kota Bekasi, Jawa Barat, bukanlah patung Bunda Maria seperti yang dituduhkan oleh organisasi kemasyarakatan dan berujung pembongkaran patung itu, Sabtu dinihari (19/6).
Diwawancarai ANTARA melalui telepon selular, Nyoman menyesalkan aksi pembongkaran tersebut karena tuduhan "kristenisasi" sama sekali tidak benar. "Patung tersebut adalah gambaran mojang priangan yang menggunakan pakaian kemben bukan gambaran Bunda Maria yang memakai kerudung," katanya.
"Tidak ada unsur keagamaan apalagi agama kristen dalam patung tersebut dan yang terpenting adalah saya sama sekali tidak berniat untuk membuat patung Bunda Maria, tetapi mojang priangan dan mengapa baru dibongkar setelah dua tahun dipasang disana," kata Nyoman Nuarta yang tengah berada di Bali.
Ia menyesalkan aksi pembongkaran tersebut karena hal ini merupakan preseden buruk bagi kesenian dan kebudayaan Indonesia. "Saya akan pikirkan untuk membawa masalah ini ke jalur hukum," katanya.
"Ini adalah pembodohan kepada masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok orang dan saya akan melawan untuk mencerdaskan mereka," tutur seniman yang lahir di Bali, namun sudah sangat kental "kesundaannya" ini.
Nyoman mengaku akan segera kembali ke Bandung menyatakan tidak akan datang ke lokasi pembongkaran patung "Tiga Mojang". "Buat apa saya datang kesana karena patungnya sudah tidak ada," ujarnya.
Pada hari Sabtu (19/6) sekitar pukul 03.30 WIB, patung "Tiga Mojang" di perumahan elit Medan Satria Kota Bekasi dibongkar karena dituding sebagai perlambangan Trinitas dan dianggap menyinggung perasaan umat Islam dan diduga tidak memiliki ijin.
Patung tersebut berhasil di robohkan pada pukul 07.30 WIB dan baru pukul 10.00 WIB berhasil dipindahkan ke Mapolrestro Kota Bekasi untuk selanjutnya diserahkan kembali oleh pengembang.