REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Seorang ibu berinisial TS (30), warga Gang Cempaka Putih Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, diduga mencoba mengakhiri tiga anak kandungnya dengan sebuah pisau yang digoreskan pada urat nadi para korban.
Kepala Kepolisian Sektor Sungai Raya, Ajun Komisaris Polisi Dhana Ananda Saputra, di Pontianak, Kamis, membenarkan dugaan percobaan pembunuhan yang dilakukan TS terhadap ketiga anak kandungnya, yakni Siti Aisyah (9), Satrio Dwi Jatmiko (6), dan Ahmad Hadi Waluyo (3).
"Dia (TS) diduga kuat pelaku percobaan pembunuhan itu dengan melukai urat nadi di tangan anaknya dengan sebuah pisau. Setelah itu, TS juga mengiris urat nadinya sendiri," kata Ahmad.
Ia mengatakan TS kini ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan percobaan pembunuhan dan bunuh diri tersebut. "Kami telah mengecek ke tempat kejadian perkara dan telah mengamankan barang bukti berupa pisau," ujarnya.
Kepolisian sudah menurunkan tim untuk mengawasi TS karena tersangka bersama ketiga anaknya kini mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sudarso Pontianak. "Setelah sembuh, penyidik baru memeriksa TS terkait dengan dugaan percobaan pembunuhan dan bunuh diri tersebut," kata Ahmad.
Sementara itu, Suyono (45), ayah ketiga anak itu, mengatakan peristiwa berdarah itu terjadi di rumah kontrakannya, dan baru diketahui sekitar pukul 22.00 WIB saat dirinya pulang dari berjualan bakso keliling.
"Seperti biasa saya selalu pulang sekitar pukul 22.00 WIB setelah jualan bakso habis. Ketika sampai di rumah, pintu kamar dalam keadaan tertutup. Pada saat akan dibuka ternyata terkunci dari dalam," katanya.
Karena tidak seperti biasanya, Suyanto lalu mendobrak pintu kamarnya dengan sebuah kapak. "Ketika pintu terbuka, saya lihat ketiga anak dan istri saya telah bersimbah darah, dan langsung minta pertolongan kepada ketua rukun tetangga," katanya.
Sementara itu, menurut pengakuan Zuriah (55), salah seorang saksi, di hadapan penyidik Polsek Sungai Raya, TS mencoba membunuh anaknya karena usai bertengkar dengan suaminya gara-gara sang suami tidak terima istrinya menerima uang sebesar Rp15 ribu dari keluarganya. "Semenjak itulah suaminya sering marah-marah. Karena tidak tahan, mungkin memilih jalan pintas," kata Zuriah.
Menurut pengakuan anak TS, Siti Aisyah (9), sebelum mengiris urat nadi dirinya dan dua adiknya, ibunya meminta mereka meminum baygon (racun nyamuk). Karena tidak ada reaksi, ibunya lantas melukai urat nadinya dan dua adiknya.
Sementara itu, TS ketika diminta keterangannya masih enggan bicara. Ibu ketiga anak itu tampak trauma atas kejadian itu dan hanya menangis menyesali perbuatannnya.