REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ahli forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jumat siang, membeberkan ciri-ciri korban mutilasi yang ditemukan oleh seorang kakek di Kampung Barutunggal, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kepala Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dr H Noorman Herryadi SpF, kepada para wartawan menjelaskan, salah satu ciri khusus dari korban adalah adanya tahi lalat di tungkai bawah kiri atau sekitar 14 cm dari tumit.
"Ciri khususnya ada tahi lalat, ukuran tahi lalatnya berdiamter 3 sampai 4 milimeter dan sedikit ditumbuhi rambut," ujar Dr Noorman.
Ciri umum lainnya, korban berjenis kelamin perempuan dengan perawakan gemuk. Usia korban diperkirakan 40 tahun. Kondisi potongan tubuh saat ini sudah mulai membusuk.
Ia menjelaskan, pemeriksaan dilakukan terhadap tujuh bagian tubuh, yakni potongan lengan bawah kiri-kanan, lengan atas kri-kanan, tungkai bawah kaki kiri-kanan, tulang paha kiri.
"Nanti kita periksa lebih lanjut dengan perhitungan yg ada, hasilnya akan diketahui seminggu lagi," ujarnya.
Ia menambahkan, di setiap potongan tubuh tersebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ada tanda khusus bahwa korban sebelum dimutilasi dianiaya dulu. Kalaupun sekarang ada biru-biru itu karena sudah 48 jam," ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Ciwidey, Ipda Mujio, menambahkan, di dalam dus yang dijadikan tempat menyimpan potongan tubuh korban mutilasi ditemukan, celana dalam perempuan berwarna abu-abu agak kehijauan.
Kemudian celana pendek sontog batik berwarna kuning kecoklatan serta daster batik warna hijau kecokelatan serta kaos warna biru tua yang terdapat tulisan "Lebih Indah Dengan Ultran Infra".
"Pakaian-pakain tersebut belum tentu dikenakan korban, bisa digunakan pelaku untuk membersihkan darah," ujar Ipda Mujio.