Ahad 27 Jun 2010 03:58 WIB

Lonjakan Penumpang di Selat Sunda Capai 50 Persen

Red: irf
ant
Foto: Pelabuhan Merak
ant

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Musim liburan sekolah dan akhir pekan, jumlah penumpang --termasuk kendaraan angkutan pribadi-- kapal fery Selat Sunda, dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung),mengalami lonjakan cukup signifikan mencapai 50 persen hingga Sabtu (26/6). Meski terjadi kepadatan penumpang dan kendaraan, semuanya terangkut kapal fery dari Bakauheni menuju Pelabuhan Merak (Banten) sesuai jadwal.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni, Lampung, menambah armada kapal fery roll on roll off (ro-ro) menjadi 21 unit. "Liburan sekolah, ada lonjakan jumlah penumpang 40 persn dan kendaraan pribadi 50 persen dari hari normal sebelumnya," kata Manajer Operasional PTASDP Bakauheni Lampung, Zailis Anas, kepada Republika di Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (26/6) petang.

Ia mengatakan lonjakan penumpang sudah terlihat pada Jumat (25/6) malam, namun diperkirakan puncak arus penumpang akan terjadi pada Sabtu malam hingga Ahad (27/6) pagi. "Malam nanti hingga besok paginya, puncak lonjakan penumpang," kata mantan komandan regu PT ASDP ini.

Untuk melayani penumpang dan kendaraan pribadi dan umum, PT ASDP memfungsikan empat dermaga yang ada di Pelabuhan Bakauheni. Masing-masing dermaga tersedia enam kapal fery kecuali dermaga empat hanay tiga kapal. Zailis menyatakan meski terjadi kepadatan jumlah penumpang dan kendaraan, namun tidak terjadi antrean panjang baik di loket penumpang pejalan kaki, maupun loket kendaraan pribadi dan umum. "Tidak terjadi antrean panjang di Pelabuhan Bakauheni," ujarnya.

Mengenai cuaca yang kurang bersahabat sepekan terakhir, ia menyatakan pada Sabtu ini kondisi perairan Selat Sunda terpantau normal. PT ASDP melaporkan kondisi cuaca sudah normal kembali pada akhir pekan ini. Memang, kata Zailis, sejak Rabu hingga Jumat, cuaca kurang bersahabat, namun belum menganggu alur pelayaran kapal feri Selat Sunda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement