REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Ratusan hektar sawah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama dua pekan terakhir terserang hama wereng coklat sehingga terancam gagal panen pada musim tanam kedua 2010.
"Kami terus melakukan upaya pencegahan agar penyebaran hama tidak meluas dengan penyemprotan pestisida," kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, saat meninjau ke lokasi di Kecamatan Wanasalam, Senin (28/6).
Dia mengatakan, hingga kini serangan hama tersebut belum tahap mengkhawatirkan, karena masih diambang batas dan juga dapat ditangani oleh petugas pengendali hama di lapangan.
Petugas pengendali hama kini terus melakukan penyemprotan pestisida untuk mematikan wereng coklat yang merusak batang tanaman padi. Selain itu petani juga meratakan batang tanaman padi agar dimakan oleh binatang musuh wereng coklat seperti semut, kupu-lupu, dan capung.
"Tanaman padi yang terserang hama baru ratusan hektar dan bisa diantisipasi petugas pengendali hama," katanya.
Ia menyebutkan, sawah yang terserang hama tersebar di Kecamatan Wanasalam di antaranya di Desa Parung Panjang, Barengkok, Cikeusik, Cipedang, dan Desa Bejod.
Sedangkan, Kecamatan Malingping di Desa Bolang dan Malingping Utara. Saat ini, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak memberikan bantuan berupa obat pestisida bagi petani di dua kecamatan tersebut.
Sebagian besar usia padi yang terserang hama wereng antara 30-80 hari setelah hari tanam. "Saya minta petani dan petugas pengendali hama agar terus melakukan pemantauan dan memonitoring perkembangan hama wereng itu," ujarnya.
Ahmad, seorang petani Desa Parung Panjang Kecamatan Wanasalam, mengaku seluas 10 petak sawah miliknya terserang hama sehingga kondisi batang tanaman padi rusak.
Hal senada diungkapkan Udin (55) petani Desa Bejod Kecamatan Wanasalam, serangan hama wereng pada tanaman padi saat ini belum mengkhawatirkan setelah dilakukan penyemprotan dengan pestisida oleh petugas pengendali hama.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Malingping mengatakan, saat ini serangan hama wereng yang menimpa dua kecamatan sangat berpotensi karena adanya peralihan musim hujan ke musim kemarau.