REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG--Sekitar 15 hektare sawah di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggunakan air yang telah tercemar limbah industri guna keperluan irigasi.
"Kualitas air kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) sesuai informasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi telah tercemar. Namun petani tidak ada pilihan lain," ujar Kepala Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Babelan, Endju Sudjana, di Cikarang, Senin (28/6).
Menurutnya, sawah tersebut masing-masing berada di Kampung Babakan Desa Huripjaya, Kampung Padayangan di Desa Bunibakti, dan Kampung Kampung Pasarmas di Desa Pantaihurip, Kecamatan Babelan. Ketiga wilayah itu merupakan daerah perlintasan sungai CBL.
Kendati belum dilakukan uji laboratorium terkait dampak air Kali CBL pada beras yang dihasilkan, kata dia, namun secara kasat mata tampak pada pertumbuhan padi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Normalnya, satu hektare sawah bisa menghasilkan minimal lima ton gabah. Namun sawah di Babelan hanya bisa menghasilkan maksimal tiga sampai empat ton gabah dengan takaran pupuk ideal," ujarnya.
Petani di wilayah setempat, kata dia, menggunakan pompa untuk menyedot air dari aliran kali sawah, menyusul sebagian sawah berada di dataran yang cukup tinggi dari permukaan kali.
Pihak BPP Kecamatan Babelan telah mengimbau petani untuk beralih menanam sayuran sepanjang bulan Juni hingga Juli 2010, menyusul aliran Kali CBL akan terjadi pasang. "Air asin baik bagi pertumbuhan tanaman sayuran. Selain sayuran, bisa juga buah. Karena tanaman ini sangat sedikit membutuhkan air. Lagi pula air berkadar garam baik untuk tumbuhan sayuran dan buah," kata Endju.
Secara terpisah, Staf pada Sub Bidang (Subid) Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Bekasi, Nanang Hadi, mengakui adanya pencemaran di Kali CBL. "Sebab sepanjang Kali CBL di bagian hulu memang banyak terdapat pabrik," katanya.
Menurut Hadi, masalah pencemaran di Kali CBL seharusnya ditangani bersama-sama, mulai dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bekasi dan pihak pengusaha industri.
"Kami sedang menyiapkan proyek percontohan pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di ujung sungai yang airnya mengalir ke Kali CBL, tetapi pemasangannya mungkin baru terlaksana pada tahun depan," katanya.