Selasa 29 Jun 2010 06:24 WIB

Tak Mau Tanda Tangan Bermeterai, Tim Ribka Pilih Hentikan Aksi Sosial

SUKABUMI--Kegiatan sosial berupa pengobatan gratis yang dilakukan Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning di Kampung Cilandak, Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa dihentikan oleh tim medis politisi PDIP itu.

penghentian kegiatan pengobatan gratis yang digelar Ribka Tjiptaning itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, ketika 200 orang warga tengah menghadiri pengobatan gratis.

Humas Tim Pengobatan Gratis, Andi Suherlan, mengatakan, kegiatan pengobatan gratis terpaksa dihentikan lantaran pihak Desa Sirna Jaya dan Camat Warungkiara Eri Estanto meminta tim medis Ribka Tjiptaning menandatangani sebuah surat pernyataan di atas materai, yang berisi bahwa kegiatan tersebut bukan mal praktik.

"Kami menolaknya dan kami menilai sudah berlebihan karena tim medis yang diterjunkan atas penugasan langsung Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan tersebut merupakan tenaga profesional. Sehingga, kami memutuskan agar pengobatan gratis tersebut dihentikan," katanya.

Ketua Komisi IX DPR RI, Ribka Tijptaning, mengatakan, kegiatan pengobatan gratis ini merupakan ungkapan terima kasihnya kepada warga Sukabumi yang telah memilihnya kembali menjadi wakil rakyat.

"Apa salahnya, jika saya ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Sukabumi yang telah memilih saya dengan menggelar kegiatan sosial. Ini sangat berlebihan bila kegiatan sosial ini dianggap salah dan dipersulit," keluhnya.

Kegiatan sosial itu telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan dengan target kegiatan seluruh kecamatan di Kabupaten dan Kota Sukabumi.

Sebelumnya, pada 24 Juni 2010, kegiatan sosial Ribka Tjiptaning bersama dua politisi PDIP Rieke Dyah Pitaloka dan Nur Suhud di salah satu rumah makan di Kelurahan Pakis, Kabupaten Banyuwangi, dihentikan paksa oleh sejumlah ormas.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Asep Wahyu NB mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap dan tindakan Camat Waringkiara yang telah mempersulit pelaksanaan pengobatan gratis, padahal kegiatan yang digelar Ribka Tjiptaning tersebut berdasarkan permintaan warga.

"Di beberapa kecamatan kegiatan ini berjalan mulus. Saya sangat kecewa jika pemerintah kecamatan dan desa mempersulitnya karena sebab kondisi warga saat ini sangat membutuhkan kegiatan-kegiatan seperti ini," kata Asep yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat. Ia menegaskan, tindakan camat tersebut diindikasikan telah memarginalkan salah satu partai politik.

Di tempat terpisah, Camat Warungkiara, Eri Estanto mengaku tidak pernah membubarkan atau menghentikan kegiatan pengobatan gratis Ribka Tjiptaning, tetapi pihaknya hanya meminta agar ada penjelasan tentang tim medis yang diterjunkan.

"Saya hanya ingin ada kejelasan siapa dan dari mana saja tim medis yang diterjunkan karena ini menyangkut nyawa orang. Surat materai yang ditawarkan tersebut hanya solusi jika terjadi sesuatu, maka dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement