REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN--Hingga Selasa malam, petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) VII Madiun masih menyelidiki penyebab tergulingnya KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember itu.
"Kami belum dapat memastikan penyebab tergulingnya KA Logawa di daerah Pajaran, Saradan, Kabupaten Madiun. Hingga kini, petugas masih menyelidikinya," ujar Wakil Kepala Daop VII Madiun, Nur Amin.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan tersebut, kata dia, pihaknya menunggu pihak berwenang, yakni tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Sementara itu, satu korban tewas berhasil diidentifikasi lagi, setelah empat sebelumnya teridetifikasi. Satu korban yang baru teridentifikasi adalah Ibnu Malik, warga Genengan, Biltar.
Dengan demikian, lima korban tewas telah teridentifikasi. Mereka adalah, Rahmat Bayu Rianto (15), warga Jalan Manggala Mulya Nomor 7 Kelurahan Rejomulyo, Kota Madiun, Hariadi M. Noor Khoiri (38) warga Jalan Hasyim Asyari Nomor 14 Malang.
Selain itu, Sholeh (58) warga Jalan Kalimantan RT 6 RW 2 Kartoharjo, Madiun, Kuatno (29), warga Sibalung, Kelurahan Kemranjen, Banyumas, dan terbaru, Ibnu Malik.
"Masih satu korban tewas yang masih dalam proses identifikasi karena tidak ditemukan kartu identitas di tubuh korban," ujar petugas kamar jenazah RSUD Panti Waluya, Caruban, Edy.
Hingga kini, tiga gerbong yang terguling ke jurang masih berada di lokasi kejadian di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Untuk evakuasi gerbong dibutuhkan alat berat yang didatangkan dari Solo, Jawa Tengah.