REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seluruh korban tewas akibat tergulingnya Kereta Api Logawa Jurusan Purwokerto-Jember di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa, telah teridentifikasi.
Satu dari enam korban tewas yang baru saja berhasil diidentifikasi oleh petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panti Waluya, Caruban, adalah Agus Rifanto (20), warga Desa Sirapan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.
Sebelumnya, lima korban tewas telah teridentifikasi, yakni Rahmat Bayu Rianto (15) warga Jalan Manggala Mulya Nomor 7 Kelurahan Rejomulyo, Kota Madiun, Hariadi M Noor Khoiri (38) warga Jalan Hasyim Asyari Nomor 14 Malang.
Selain itu; Sholeh (58) warga Jalan Kalimantan, Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun; Kuatno (29) warga Sibalung, Kelurahan Kemranjen Banyumas; dan Ibnu Malik, warga Genengan, Biltar. "Hingga kini keenam jenazah korban tewas masih berada di ruang jenazah RSUD Panti Waluya, Caruban, Kabupaten Madiun," ujar petugas kamar jenazah RSUD Panti Waluya, Caruban, Edy.
Sementara itu, Wakil Kepala PT KAI Daop VII Madiun, Nur Amin, mengatakan seluruh korban tewas dan luka akan mendapat santunan dari PT KAI. "Itu sudah menjadi tanggung jawab PT KAI terhadap penumpang. Santunan asuransi berlaku bagi penumpang yang memiliki karcis atau tiket," katanya di lokasi kejadian.
KA Logawa Jurusan Purwokerto-Jember terguling di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Selasa siang sekitar pukul 14.30 WIB, dengan mengakibatkan enam orang tewas dan 73 penumpang lainnya luka-luka. Penyebab tergulingnya kereta api tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwenang.