Senin 12 Jul 2010 07:12 WIB

PSB Online Dinilai Bebani Siswa

Rep: Asan Haji/ Red: Budi Raharjo
Pendaftaran sekolah, ilustrasi
Foto: Topo/Republika
Pendaftaran sekolah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO--Penerimaan siswa baru (PSB) online di Sidoarjo dinilai membebani siswa dan orang tuanya. Penilaian tersebut diungkapkan anggota Komisi D, DPRD Sidoarjo, Wiyono, Ahad (11/7).

Menurut dia, pelaksanaan PSB Online itu tidak rumit. ''Bahkan, membebani siswa serta orang tuanya. Bayangkan, anak yang sudah lulus seelah mengikuti Ujian Nasional (Unas) masih diwajibkan lagi ikut ujian tulis. Itu belum lagi seleksi lewat PSB Online,'' kata politikus dari PDIP ini.

Padahal, kata dia, seleksi penerimaan siswa baru itu bisa cukup lewat hasil Unas saja. Alasannya, hasil Unas itu sudah memberikan gambaran yang jelas bagaimana prestasi siswa. Selain itu, siswa untuk mendapatkan nilai Unas melalui perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan.

Jika PSB Online di Sidoarjo ini masih melakukan seleksi tes tulis, setelah itu penyaringan lewat internet, dikatakan pria bertubuh tambun ini, benar-benar sangat memberatkan siswa. ''//Masa// sudah ikut Unas, masih diharuskan ikut ujian tulis PSB lagi. Lalu mereka disaring lagi lewat PSB Online. Itu benar-benar tidak efektif,'' kritiknya.

Dia mengaku sangat tidak setuju dengan PSB Online. Alasannya, selain mubadzir juga banyak dikeluhkan siswa dan orangtua. Belum lagi, persyaratan-persyaratan yang sangat rumit, hingga masa pendaftaran yang sangat mepet bagi siswa yang diterima.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement