Jumat 16 Jul 2010 04:43 WIB

Makanan Berbahaya Asal Malaysia Beredar di Kepri

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNGPINANG--Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Kepulauan Riau menyatakan makanan dan minuman asal Malaysia hingga sekarang masih beredar di wilayah tersebut, meski pihaknya setiap tahun melakukan razia.  Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kepulauan Riau (BPOM Kepri) I Gede Nyoman Suwandi, Kamis, menyatakan, makanan yang mengandung zat berbahaya, yang kebanyakan dipajang di mini market masuk melalui pelabuhan rakyat yang tidak diawasi aparat terkait. "Peredaran makanan dan minuman kemasan asal Malaysia sulit diatasi selama masih ada pelabuhan rakyat," kata I Gede Nyoman Suwandi yang dihubungi dari Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepri.

Dia mengatakan, makanan dan minuman asal Malaysia yang mengandung zat berbahaya masuk ke Kepri tanpa izin edar. Makanan dan minuman asal Malaysia, yang bertetangga dengan Kepri itu, dikemas dengan plastik, kotak dan kaleng.  BPOM Kepri telah menyita ribuan makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya asal Malaysia dalam razia yang dilakukan di Kabupaten Karimun pada bulan lalu dan awal bulan ini.

"Makanan dan minuman tersebut juga beredar di Kepri, karena itu dalam waktu dekat kami akan melakukan razia di tempat lainnya," ujarnya.

Dia mengemukakan, makanan dan minuman asal Malaysia maupun negara lainnya yang beredar di Kepri tanpa izin impor atau tanpa label BPOM tidak dapat dipertanggungjawabkan. Terbuka kemungkinan makanan dan minuman asal luar negeri tersebut mengandung zat berbahaya, namun dampaknya tidak langsung dirasakan oleh konsumen.

Dikhawatirkan produk tersebut diminati masyarakat karena dikemas dengan baik dan dijual dengan harga relatif murah. "Makanan dan minuman asal luar negeri yang dijual tanpa prosedur yang benar dikhawatirkan mengandung zat yang membahayakan kesehatan masyarakat," ungkapnya.

sumber : ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement