Kamis 29 Jul 2010 05:09 WIB

PTPN VII akan Terus Kembangkan Teh Gunung Dempo

Rep: Maspril Aries/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--PT Perkebunan Nusantara VII berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk teh yang dihasilkan. PTPN VII yakin produknya dengan merek Gunung Dempo, mampu bersaing karena memiliki beberapa kelebihan.

Menurut Sekretaris Perusahaan PTPN VII, Sonny Soediastanto, teh Gunung Dempo memiliki ciri berbeda dibandingkan dengan teh-teh pabrikan yang banyak beredar luas di pasaran Indonesia. Teh Gunung Dempo produksi PTPN VII serbuknya berwarna hitam dengan aroma yang khas serta memiliki khasiat. "Warga di Pagar Alam sudah lama meyakini teh yang ditanam di lereng Gunung Dempo memiliki khasiat jangka panjang bagi kesehatan yang meminumnya," ungkapnya, Rabu (28/7), di Bandarlampung.

Teh Gunung Dempo Kota diproduksi di Pagar Alam (290 km dari Palembang), Sumatera Selatan (Sumsel). Selain itu teh produksi PTPN VII ini berkualitas tinggi, pengolahannya dilakukan secara higienis, tanpa bahan pengawet, dan tanpa bahan pewarna. Teh dipetik dari kebun yang dibangun sejak zaman Belanda di lereng Gunung Dempo.

 

Areal perkebunan teh di Gunung Dempo ini merupakan satu-satunya kebun teh yang lerengnya menghadap ke timur. Kebun teh yang mendapat sinar matahari pagi secara penuh ini menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dibanding teh dari kebun lain di Indonesia.Sinar matahari selama pukul 07.00- 10.00 membuat proses fotosintesis atau pembakaran zat hijau daun daun teh berlangsung sempurna.

 

Selain itu, posisi ketinggian teh Gunung Dempo juga paling sesuai, yaitu berkisar 1.000- 1.200 meter di atas permukaan laut. Jika terlalu tinggi, warna teh akan lebih pekat. Jika terlalu rendah, rasa dan aromanya berkurang.

 

Produk teh yang dulunya 90 persen untuk ekspor itu kini kian banyak ditemukan di pasar ritel. Produksi teh ini juga terus meningkat walau lahan perkebunan teh tetap. Efisiensi dan mekanisasi pemetikan teh membuat jumlah produksi teh terus bertambah.

 

Luas perkebunan teh di lereng gunung tertinggi di Sumsel mencapai 1.478 hektare. Perkebunan tersebut dikelola PTPN VII unit Pagar Alam. Produksi daun teh rata-rata menghasilkan 40 ton teh pucuk basah setiap hari dan cenderung terus meningkat. Dalam setahun, produk teh Gunung Dempo rata-rata mencapai 14.000- 17.000 ton teh pucuk basah atau setara 3.600-4.250 ton teh kering.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement