REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Mengapa wisatawan mancanegara asal Eropa senang berlama-lama berlibur di Bali? Jawabannya, ini karena mereka bisa menyaksikan aneka ragam kegiatan seni budaya masyarakat yang dilakukan secara spontan dan tidak ada duanya di dunia.
''Upacara Ngaben 'pembakaran mayat' di Bali misalnya, paling senang disaksikan turis asing asal Eropa di daerah perkampungan,'' kata pengamat pariwisata dan pemandu wisata Bali, Wayan Sudana SE, Kamis (29/7).
Upacara Ngaben tidak pernah terjadwalkan rombongan turis asing, terutama asal Eropa, dalam perjalanan wisata di Bali. Di tengah wisata mereka menemukan kegiatan upacara tersebut dan mereka senang menyaksikannya.
''Apalagi turis bisa menyaksikan masyarakat sedang mengusung Bade (tempat mayat) ke kuburan dan sekaligus pembakaran mayat. Mereka (orang asing-red) tentu menyaksikan sambil membidikkan kameranya berkali-kali,'' tutur Sudana.
Upacara Dewa Yadnya di Pura (Tempat suci Hindu di Bali) dengan hiasan yang artistik juga menjadi idaman setiap turis asing saat berlibur di pulau ini, karena semua aktivitas tersebut tidak pernah dijumpai di tempat lainnya.
Masyarakat yang sebagian besar menganut agama Hindu di Bali, hampir setiap hari menggelar upacara ini. Kondisi inilah yang menyebabkan turis Eropa termasuk pelancong negara lainnya lebih dari sekali datang ke Bali.
Sudana mengatakan, aparat pemerintah juga kreatif melakukan kegiatan seni budaya dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah ini, seperti pelaksanaan Pesta Kesenian Bali yang berlangsung setiap tahun di Denpasar.
Lomba layangan yang berlangsung di Padang Galak juga atraksi yang mendapat sambutan baik dari turis asing yang sempat menyaksikannya, karena atraksi tersebut sudah mendunia namun kreasi layangan Bali dinilai Unik.
Sudana mengatakan, kegiatan festival kesenian dan budaya di Tanah Lot, 15 Km barat Denpasar mampu membangkitkan dan menggairahkan seniman-seniman Tabanan. Serta menjadi ajang promosi pariwisata di Indonesia.
Kegiatan inilah yang menjadi daya tarik turis asing ke Bali, tutur pria setengah baya itu sambil menyebutkan turis Eropa semakin ramai berlibur ke Bali bahkan lama tinggalnya rata-rata lebih dari satu minggu dalam sekali knjungan.
Sementara, Dinas Pariwisata Bali mencatat turis khusus Eropa yang berlibur ke Bali awal 2010 tercatat 230.332 orang atau 24,86 persen dari jumlah turis ke Bali selama Januari-Mei yang total sebanyak 926.454 orang.