REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE--Pemerintah mengklaim perhelatan pelayaran internasional Sail Banda 2010 berjalan sukses. Hal itulah yang membuat pemerintah berani menggelar acara serupa dua tahun mendatang.
Seperti halnya Sail Banda 2010 yang memakai Pulau Banda sebagai ikon, maka acara yang sama dua tahun nanti akan menggunakan Pulau Morotai sebagai ikon dengan tajuk Sail Morotai 2012.
Rencana itu disampaikan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Lapangan Ngaralamo di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Rabu (4/8). Presiden berada di Ternate dalam kunjungan kerja selepas meresmikan Sail Banda 2010 di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, satu hari sebelumnya. Di Maluku Utara, Presiden SBY meresmikan Kota Sofifi sebagai ibukota Provinsi Maluku Utara.
Pulau Morotai berada di bagian paling utara Provinsi Maluku Utara. Pulau ini merupakan pulau terluar dan berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. "Dua tahun lagi, kita selenggarakan Sail Morotai, mari kita rencanakan dengan baik agar sukses dan memajukan Maluku Utara ini," kata Presiden SBY disambut riuh tepuk tangan masyarakat Ternate.
Raja-raja di empat kesultanan di Maluku Utara juga menyaksikan pidato Presiden itu.
"Mari kita buat sesuatu untuk Morotai," seru Presiden SBY.
Menurut Presiden SBY, Pulau Morotai bisa berkembang pesat mengingat posisinya yang sangat strategis di Asia Pasifik. Rencana pengembangan Pulau Morotai dan daerah-daerah lain harus dilakukan secara matang dan tidak terburu-buru. Keinginan terlalu cepat mengembangkan satu daerah bisa membuat pengembangan itu tidak maksimal.
Sebelum menggelar Sail Banda 2010, pemerintah juga pernah menggelar acara serupa dua tahun sebelumnya yang bertajuk Sail Bunaken yang memang dipusatkan di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara. Acara-acara itu melibatkan peserta dari seluruh dunia, termasuk angkatan laut militer dari negara sahabat. Dua tahun lagi, perhelatan yang sama akan digelar di Pulau Morotai.