REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Peternakan Jabar meminta masyarakat agar waspada terhadap peredaran daging-daging oplosan. Maka dari itu, Disnak Jabar melakukan pengalihan strategi pembinaan kepada ibu-ibu di berbagai daerah di Jabar.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kasi Kesmavet) Dinas Peternakan Jabar, Indriartari, Kamis (12/8), menjelaskan ibu-ibu biasanya merupakan korban pertama dalam penjualan daging oplosan. Dengan sosialisasi dan pembinaan mengenai pemilihan daging yang memenuhi syarat HAUS (halal, aman, utuh, dan sehat), mereka dapat secara cerdas mengenal daging-daging oplosan.
Program pemerintah yang melakukan pembinaan kepada para pedagang, lanjutnya, tidak besar pengaruhnya. Pasalnya, pjual-beli daging oplosan kerap dilakukan para pedagang musiman yang hanya berdagang pada saat tertentu, seperti menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Biasanya di belakang para pedagang musiman, ada oknum bermodal besar yang melindungi. Perilaku inilah yang harus diwaspadai,” imbuhnya.